Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Banyak Anak Lahir Pendek, Ini Bahaya yang Mengintai

Dimas Andhika Fikri , Jurnalis-Jum'at, 25 Januari 2019 |21:00 WIB
Banyak Anak Lahir Pendek, Ini Bahaya yang Mengintai
Stunting masih jadi masalah utama gizi di Indonesia
A
A
A

Penyebab terjadinya risiko stunting adalah multifaktorial. Penyebab paling utama adalah kekurangan gizi kronis pada awal 1.000 hari pertama kehidupan yaitu sejak awal kehamilan (konsepsi) hingga anak berusia dua tahun.

Kekurangan gizi dapat berupa kurangnya jumlah asupan makanan, atau kualitas makanan yang kurang baik, seperti kurangnya variasi makanan. Faktor lain yang turut berperan dalam risiko stunting antara lain kesehatan ibu selama kehamilan, pola asuh dan kesehatan anak atau kekerapan mengalami penyakit infeksi, kondisi sosio-ekonomi serta lingkungan.

“Penyakit infeksi dapat menurunkan penyerapan zat gizi dari usus, kehilangan zat gizi secara langsung (misalnya pada diare), dan peningkatan kebutuhan zat gizi untuk pemulihan sehingga zat gizi tidak dimanfaatkan untuk pertumbuhan,” ujar dr. Dian.

bayi

Kondisi stunting tentunya akan memberi dampak buruk bagi seorang anak, baik dampak jangka pendek mau pun jangka panjang. Anak dengan kekurangan gizi kronis di awal kehidupan, perkembangan otaknya juga terhambat hingga kemampuan kecerdasan dan performa edukasinya kelak pun akan lebih rendah dibanding anak yang tidak stunting.

Selain itu, pertumbuhan tinggi dan komposisi otot tubuhnya juga akan terhambat yang pada akhirnya akan menurunkan sistem kekebalan tubuh (lebih mudah sakit) dan performa kerja di masa dewasa.

Kekurangan energi dan zat gizi juga akan memaksa proses metabolisme tubuh untuk beradaptasi sehingga berisiko meningkatkan penyakit-penyakit metabolik di masa dewasa, antara lain diabetes, obesitas, dan darah tinggi. Sehingga dapat disimpulkan, stunting akan berdampak pada kualitas hidup seorang anak di masa dewasanya.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement