Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Melihat dari Dekat Proses Pembuatan Gula Aren di Bukit Hitam Bengkulu

Demon Fajri , Jurnalis-Rabu, 23 Januari 2019 |16:16 WIB
Melihat dari Dekat Proses Pembuatan Gula Aren di Bukit Hitam Bengkulu
Proses pembuatan gula aren di Bukit Hitam Bengkulu (Foto: Demon Fajri/Okezone)
A
A
A

35 liter sir nira hasilkan 6 kg gula merah

Proses selanjutnya, air nira yang sudah diambil dari pohon aren dimasak dengan dimasukkan ke dalam kawah mirip kuali berukuran besar menggunakan tungku. Di mana api untuk memasak air nira tersebut tidak terlalu besar, diatur sedemikian rupa, sehingga terlihat normal.

Sopiyanto, sekali memasak air nira bisa mencapai 35 liter. Dari 35 liter itu bisa menghasilkan 6 kg gula merah. Setelah air nira di masak maka menjadi manis kental. Selanjutnya, manis kental tersebut kembali dimasak selama sekira satu jam dengan menggunakan tungku. Kemudian, manis kental didinginkan dan siap dicek, dengan tempurung kelapa.

Namun, bapak dua orang anak ini tidak langsung mencetak gula merah. Dia menyimpan manis kental tersebut selama dua minggu. Hal tersebut agar dia memiliki stok untuk mencetak gula merah, pada hari selanjutnya. Gula merah yang telah dicetak tersebut dijual ke pengecer di desa setempat.

"Manis kental bisa disimpan selama dua minggu. Untuk menjadi gula merah manis kental dimasak kembali selama satu jam selanjutnya baru di cetak," ujar Sopiyanto.

Pria yang telah melakoni sebagai pengrajin gula merah atau aren selama 12 tahun ini setiap hari mampu menghasilkan gula merah asli sebanyak 6 kg. Harga jual per kilo sebesar Rp12 ribu. Harga jual gula merah itu melonjak satu bulan jelang bulan puasa.

"Harga gula merah akan melonjak satu bulan sebelum bulan puasa. Biasanya harga gula merah naik selama 6 bulan hingga Lebaran Haji," kata Sopiyanto.

Desa yang didiami 659 jiwa ini mampu menghasilkan gula merah 50 hingga 100 kg per hari. Kondisi itu diperkuat dengan tanaman pohon aren di wilayah ini mencapai 3.000 batang pohon. Sehingga, desa ini menjadi salah satu penghasil gula merah yang cukup menjanjikan bagi masyarakatnya.

"Setiap hari warga sini menghasilkan gula merah 50 kg hingga 100 kg. Semua gula itu dijual ke luar. Kedepannya, desa kami bisa menjadi penghasil gula merah terbesar di Kepahiang, khususnya," pungkas Kades Batu Ampar, Harwan Iskandar.

(Utami Evi Riyani)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement