“Jakarta punya potensi besar. Sudah saatnya mengoptimalkan potensi pariwisatanya. Wisata halal harus dikembangkan karena bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Jakarta,” kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta Trisno Nugroho, dikutip dari siaran pers yang diterima Okezone, Rabu (16/1/2019).
Dijelaskan Trisno, kontribusi wisata halal memang cukup signifikan sebagai penghasil devisa. Wisata ini dapat mengoptimalkan income dari aktivitas transaksi belanja. Arus wisatawannya juga besar. Tim Percepatan Wisata Halal Kemenpar Riyanto Sofyan pun mengutarakan hal yang sama.
“Jakarta memiliki semuanya. Aspek 3A-nya luar biasa. Atraksi, aksesibilitas, dan amenitasnya yang terbaik. Melihat potensinya, Jakarta bisa mendapatkan keuntungan lebih besar dari daerah lain. Apalagi, Indonesia memiliki profil wisata halal yang sangat bagus,” kata Riyanto.

Baca Juga: Pesona Mandeh, Raja Ampatnya Sumatera Barat
Mengacu Mastercard Crescent Rating-Global Muslim Travel Index (GMTI), Indonesia dan Uni Emirat Arab berada di strip 2. Skornya masing-masing 72. Skor Indonesia hanya terpaut 9 dari Malaysia. Jumlah negara member GMTI mencapai 130. Dengan kata lain Indonesia memiliki pondasi kuat untuk membidik posisi teratas di tahun 2019.