
4 alasan masyarakat kaget dengan kabar ini, antara lain
1. Masyarakat Indonesia terbiasa dengan harga tiket pesawat bertarif murah. Nah, saat "diskon" itu dicabut, masyarakat kebakaran jenggot.
Sama halnya saat subsidi BBM dicabut. Ketika subsidi itu masih ada, masyarakat menikmatinya, namun ketika harga BBM itu kembali normal, banyak yang kalang kabut.
2. Kenaikan harga yang ditetapkan terlalu tinggi. YLKI melihat kenaikannya ini mencapai 80 hingga 100 persen lebih. Harga yang mendadak tinggi ini yang kemudian membuat masyarakat merasa ini tidak wajar. Salah satu kasusnya adalah harga Jakarta-Bengkulu, yang biasanya Rp 500 ribu sekarang bisa Rp 900 ribu.