“Ketika sembelit, bagian bawah usus menampung kotoran dari sisa pencernaan cukup lama, ini membuat ukurannya bertambah. Jadi ketika kotoran sudah terbuang, anak baru bisa merasakan sakit perut lagi bila bagian tersebut sudah terisi dengan jumlah kotoran yang sama dengan sebelumnya. Anak baru bisa buang air besar beberapa hari kemudian,” jelas dr Ariani.
Dokter Ariani menyebut, setidaknya ada dua tanda seorang anak mengalami sembelit. Pertama, anak tidak buang air besar lebih dari 3 hari. Kedua, mungkin tidak sampai 3 hari, tapi ketika anak buang air besar terasa keras, nyeri, atau bahkan bisa berdarah.
“Waktu penanganan sembelit sama lamanya dengan waktu terjadinya sembelit. Misalkan sembelit sudah 1,5 bulan maka penangannya juga 1,5 bulan untuk memulihkan kondisi sembelit,” tutur dr Ariani.
“Anak sembelit itu problemnya diawali dengan kebiasaan yang kurang bagus. Konsumsi sayur dan buah kurang, tidak cukup minum air, dan tidak terbiasa toilet training sejak kecil. Untuk mencegahnya biasakan anak cukup konsumsi air, makan sayur dan buah, serta memiliki kebiasaan buang air besar setiap hari,” tambah dia.