Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Bidang Multikultural Kemenpar, Esthy Reko Astuti sempat menjelaskan secara singkat 3 jurus pamungkas yang akan dilakukan Kemenpar di tahun 2019 mendatang.
Strategi pertama disebut dengan istilah ordinary efforts. Di sinilah aktivitas branding, advertising, dan selling dilakukan. Strategi ini akan terus dilaksanakan seiring semakin berkembangnya sejumlah destinasi di Tanah Air.
Strategi kedua adalah extra ordinary efforts yang mencakup pemberian incentive access, hotdeals, dan Competing Destination Model (CDM). Lalu yang terakhir adalah strategi super extra ordinary efforts, dalam hal ini mengembangkan Border Tourism, Tourism Hub, serta membangun Low Cost Terminal (LCT).
“Border tourism itu seksi banget, setiap kami bikin event di Atambua pasti meledak. Peminatnya sangat banyak. Kalau untuk Toursim Hub, kita juga sedang berdayakan. Coba lihat Changi Airpot yang setiap tahunnya didatangi 60 juta passenger. Dan untuk LCT, kita sudah menginisiasi pembagunannya, dan pihak AP 2 sedang menggarap. Mudah-mudahan tahun depan sudah ada kejelasan,” kata Esthy.
(Utami Evi Riyani)