Gigitan itu berhasil memutuskan saraf utam pada kakinya. Tapi, masih ada peluang keselamatan bagi Kelly yang mungkin sudah mati akibat kehabisan banyak darah. Dia dilarikan ke rumah sakit setelah serangan itu terjadi, yakni pada Mei 2016.
Meski selamat, namun Kelly mengalami necrotising fasciitis sebagai akibat dari air laut kotor yang masuk ke dalam luka terbuka. Alhasil Kelly mengalami sakit luar biasa setelah keluar dari rumah sakit. Virus itu begitu ganas sehingga para dokter yakin bahwa mereka mungkin harus mengamputasi seluruh kaki Kelly.
"Saya pergi ke air tidak terlalu jauh dan merasa seekor binatang menyapu kaki saya. Rasanya lebih besar dari seharusnya, tapi saya tidak yakin apa itu. Hal berikutnya yang saya tahu, saya merasakan beberapa giginya menjepit kaki kiri saya. Saya menarik kaki saya ke belakang dan berlari ke pantai sambil berteriak,” tutur Kelly, sebagaimana dilansir VT, Rabu (14/11/2018).
“Seseorang mengatakan kepada teman saya bahwa mereka mendengar ada hiu blacktip di luar sana. Mereka benar-benar panik dan berusaha keras untuk tidak menangis, tetapi saat itu saya sedang dalam penderitaan akibat tergigit hiu. Ada darah di mana-mana,” lanjutnya.
Tetapi, virus pemakan daging yang kemudian menyebar ke luka di kaki Kelly bahkan bisa dibilang lebih buruk. Kakinya mulai membengkak dan lukanya tiba-tiba berubah menjadi nekrotik.
"Akhirnya, saya kembali ke rumah sakit, di mana mereka memberi tahu saya bahwa mereka akan mengamputasi kakinya. Saya mulai menangis, karena tidak pernah menginap semalam di rumah sakit sebelumnya. Awalnya, mereka percaya pembengkakan sudah turun akibat selulitis, sejenis infeksi kulit bakteri,” lanjutnya.