Dr Eka juga mengatakan bahwa untuk mengetahui seorang jamaah haji tertular Mers-CoV atau tidak adalah dengan melakukan pemeriksaan laboraterium. Pasalnya penyakit ini akut dan sangat mematikan akibat penyebarannya yang sangat cepat. Oleh sebab itu diperlukan uji lab untuk mengetahui apakah seseorang positif terserang penyakit itu.
“Lebih baik mencegah daripada mengobati, kini tidak ada salah satu jamaah haji kita yang terinfeksi confirm dengan pemeriksaan laboratorium bersangkutan sakit Mers CoV. karena sakit Mers CoV itu akut penyakitnya. hari ini misalnya kena, paling tidak dua hari sudah meninggal dunia dengan sesak napas sangat berat, demam badannya, batuk terus menerus dan tidak bisa sembuh dengan obat-obatan biasa,” lanjutnya.
Bukan hanya mematikan, Dr Eka memastikan bahwa penyakit ini dapat menular dengan sangat cepat dari para jamaah haji yang terinfeksi. Jadi ada baiknya untuk memeriksakan diri ke laboratorium apabila timbul gejala yang mulai aneh saat pulang dari negara di timur tengah.
5 Momen Romantis Panji Trihatmodjo Bersama Istri Pasca Menikah