“Segmentasi 5-10 tahun yang lalu memang didominasi oleh kalangan menengah ke atas. Masih banyak masyarakat yang berpikir, ‘Saya enggak punya uang ngapain punya brankas?’. Tapi seiring berkembangnya zaman, sekarang bisa saya katakan bahwa kebanyakan residensial sudah memiliki brankas di kediaman mereka masing-masing,” jelas Hindra.
“Brankas sudah mulai digunakan resedensial dan penghuni apartemen untuk penyimpanan. Bahkan sekarang, Bank tidak lagi menyimpan uang cash dalam jumlah besar di kantor cabang mereka. Sekarang sudah ada digital banking yang berbasi teknologi. Bisnis berubah, bank tidak perlu lagi menggunakan brankas yang terlalu besar,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Jason Yong selaku Regional Business Development Manager ASEAN UL Services mengatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan Indosan untuk menguji kualitas produk. Untuk mengurangi risiko kebakaran, UL melakukan pengujian produk yang mencakup daya tahan api, yang membahas suhu internal dan kelembapan di dalam lemari besi.
Uji coba ini nantinya akan sangat berguna demi menghasilkan produk-produk terbaik yang tahan dalam kondisi apapun termasuk saat bencana alam menderu.
“Kami berupaya untuk mencegah atau mengurangi korban jiwa dan harta benda, sekaligus mempromosikan lingkngan hidup dan kerja yang aman bagi semua orang,” tukas Jason.
(Utami Evi Riyani)