SEPULUH destinasi Bali Baru atau destinasi prioritas nasional terus dikembangkan. Baru-baru ini, Kementerian Pariwisata bersama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan PT Popan Raya membuka Sayembara Desain Pusat Cenderamata dengan tema 10 Bali Baru.
Nantinya, sayembara ini mengharuskan para pesertanya, baik arsitek senior maupun arsitek junior untuk membuat desain dengan kearifan lokal salah satu dari 10 daerah yang ditentukan. Direktur PT Propan Raya, Yuwono Imanto mengatakan, Sayembara Desain Arsitektur Nusantara ini bertujuan untuk melestarikan kekayaan arsitektur yang dimiliki Indonesia.
"Kami ingin memperkenalkan, menjaga, dan melestarikan budaya bangda. Jangan sampai arsitektur Nusantara diakui oleh negara lain, bahkan hilang dengan sendirinya karena tak ada yang peduli," ujar Yuwono dalam peluncuran sayembara di kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Jumat, 5 Oktober 2018.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar, Dadan Rizki Ratman menyampaikan,sayembara ini diharapkan dapat mewujudkan terciptanya fasilitas pariwisata yang membuat wisatawan Nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) betah dan menambah waktu lama tinggalnya di suatu daerah.
"Pusat cenderamata ini adalah fasilitas pariwisata yang diharapkan ada di setiap destinasi. Pusat cenderamata itu selain menyediakan suvenir juga sebagai tempat yang dijadikan atraksi sekaligus. Untuk menjadi atraksi ini, dukungan dari para arsitek sangat diharapkan," jelas Dadang.
Ia melanjutkan, nantinya pusat cenderamata diharapkan dapat mengangkat kualitas kriya dan fashion dari satu daerah sebagai suvenir untuk dibawa pulang oleh wisatawan.
"Mudah-mudahan dengan adanya sayembara desain pusat cenderamata itu destinasi pariwisata yang ada di 10 prioritas ini menjadi tempat yang menambah minat kunjungan wisman maupun wisnus," lanjutnya.
Menurut Dadang, dari sebuah survei diketahui bahwa pengeluaran wisman saat berkunjung ke Indonesia, 45-50% dikeluarkan untuk akomodasi, 40% untuk makanan dan minuman termauk suvenir, dan 15% dikeluarkan untuk transportasi lokal.
Sementara itu, Deputi Infrastruktur (Bekraf), Hari Santosa Sungkari mengatakan, sayembara ini diharapkan membuat wisman dan wisnus berbelanja suvenir dengan mudah sekaligus menjadi tempat untuk bersantai dan berwisata.
"Ini sekaligus tempat ekspresi arsitektur Nusantara. Arsitektur adalah bagian dari 16 sub sektor Bekraf," kata Hari.
Senada dengan Hari, salah satu dewan juri, Yori Antar juga berharap desain pusat cenderamata ini akan membuat wisatawan betah menghabiskan waktu seharian di sana.
"Sekarang bagaimana kalau bikin pusat cenderamata, turisnya seharian di situ. Artinya harus dibikin menarik. Bukan hanya tempat belanja, tapi ada ruang terbuka, seperti kafe. Bukan tipe belanja masuk mal terus keluar," jelas Yori.
Sayembara tahun ini merupakan event keenam setelah Sayembara Desain Rumah Budaya Nusantara (2013), Sayembara Desain Desa Wisata Nusantara (2014), Sayembara Desain Bandar Udara Nusantara (2015), Sayembara Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara (2016), dan Sayembara Desain Restoran Nusantara (2017).
Pendaftaran Sayembara Desain Pusat Cenderamata Pariwisata 2018 dimulai pada 5 hingga 31 Oktober 2018. Sedangkan pengumuman pemenang akan dilakukan tanggal 30 November 2018.
(Utami Evi Riyani)