Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kelamaan Duduk Bisa Bikin Lemot, Benarkah Demikian?

Fakhri Rezy , Jurnalis-Selasa, 04 September 2018 |13:32 WIB
Kelamaan Duduk Bisa Bikin Lemot, Benarkah Demikian?
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

STUDI terbaru mencatat duduk berjam-jam tanpa bergerak dapat memperlambat aliran darah ke otak kita. Para pekerja kantoran pun berpotensi mengalami penurunan fungsi otak dalam jangka panjang.

Akan tetapi, dengan sedikit istirahat dan berjalan selama dua menit setiap setengah jam, akan mencegah penurunan aliran darah ke otak dan mungkin meningkatkannya.

Padahal, aliran darah ke otak adalah salah satu dari proses internal otomatis yang kebanyakan dari kita jarang pertimbangkan, meskipun penting untuk kehidupan dan kognisi. Sel-sel otak membutuhkan oksigen dan nutrisi yang terkandung darah, dan beberapa arteri besar terus-menerus mengalirkan darah ke kepala kita.

Aliran darah ini sangat diperlukan, dan otak secara ketat mengaturnya, melacak berbagai sinyal fisiologis, termasuk kadar karbon dioksida dalam darah kita, untuk menjaga laju aliran dalam kisaran yang sangat sempit.

Baca Juga: Intip Tato Atlet Voli Kazakhstan Kristina Karapetyan yang Hampir Menutupi Seluruh Tubuhnya

Mengutip Channelnewsasia, Selasa (4/9/2018), penelitian terdahulu pada manusia dan hewan menunjukkan bahwa dalam jangka pendek, aliran darah otak dapat menurun dan berpengaruh pada ingatan sementara. Sementara untuk jangka panjang, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk beberapa penyakit neurodegeneratif, termasuk demensia.

Penelitian lain menunjukkan bahwa duduk terus menerus meredam aliran darah ke berbagai bagian tubuh. Sebagian besar dari studi tersebut, mengamati kaki yang paling dipengaruhi oleh postur kita tegak atau tidak.

Dalam melakukan penelitian ini, mereka meminta pria dan wanita untuk mengunjungi lab kinerja universitas pada tiga kesempatan terpisah. Mereka dilengkapi dengan ikat kepala khusus yang mengandung probe ultrasound, untuk melacak aliran darah melalui arteri serebral mereka, salah satu pembuluh utama yang memasok darah ke otak.

Baca Juga: Bocah Ini Bakar Terong hingga Gosong, Hasil Akhirnya Bikin Netizen Berdecak Kagum

Mereka juga menghirup kadar karbon dioksida di awal sesi, sehingga para ilmuwan bisa melihat apakah kadar gas itu mungkin mendorong perubahan dalam aliran darah otak. Tingkat karbon dioksida dalam darah pun dapat diubah oleh pernapasan.

Kemudian, pria dan wanita menghabiskan empat jam menstimulasi waktu kantor, duduk di meja dan membaca atau bekerja di depan komputer. Selama salah satu sesi ini, mereka tidak pernah bangkit kecuali mereka harus mengunjungi kamar mandi terdekat.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement