MINUMAN berkafein adalah salah satu penyebab terbesar seseorang mampu begadang. Tapi di sisi lain, kerugiannya juga bisa menyebabkan gagal diet untuk melangsingkan berat badan.
Ketika dikonsumsi, kafein akan membuat Anda kesulitan tidur. Nah, hal itu menyebabkan berat badan terganggu. Keduanya saling berkaitan satu sama lain.
Sebuah studi mengatakan, jika Anda mengalami kurang tidur selama 30 menit setiap hari dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Ujung-ujungnya nanti malah dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Baca Juga: Tertarik saat Pemotretan, Pengusaha Ini Ajak Tidur Model Rhian Sugden dengan Bayaran Rp4,6 Miliar
Nah, jika Anda adalah salah satu dari orang yang suka kecanduan secangkir kafein, Anda secara langsung berisiko mengalami kegemukan. Hal tersebut dapat mengundang sejumlah masalah kesehatan lainnya.
Karenanya, Ahli Gizi Rujuta Diwekar menyebutkan, seseorang tidak boleh minum kopi atau teh setelah jam 3-4 sore. Menurut sebuah penelitian oleh University of Barcelona, minuman berkafein sangat sulit dicerna langsung oleh tubuh. Setelah dikonsumsi, butuh sekira 45 menit agar diserap oleh tubuh.
"Dibutuhkan banyak waktu untuk diserap ke dalam membran sel. Efek kafein cenderung bertahan selama sekira 6 jam," ujar Diwekar, dilansir Okezone dari Thehealthsite, Senin (27/8/2018).
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Sleep Disorders & Research Center, Rumah Sakit Henry Ford menemukan, jika minuman berkafein dikonsumsi 6 jam sebelum tidur, memiliki efek yang mengganggu.
Peneliti menyarankan supaya Anda tidak mengonsumsi kafein di sembarang waktu. Paling terakhir minum kopi atau teh paling lama antara pukul 15.00-16.00. Tidak hanya cenderung pada konsumsi teh dan kopi, minuman energi juga mengandung sumber kafein yang tersembunyi.
Baca Juga: Pesona 4 Srikandi Berhijab Tim Voli Putri Indonesia
Banyak para remaja dan dewasa muda mengandalkan minuman ini untuk menambahkan energi. Sayangnya, ada dampak buruk yang bakal Anda alami dalam jangka panjang. "Minuman energi ini mengganggu kepadatan mineral tulang dan kesehatan hormonal. Karenanya sebaiknya minuman ini dihindari," tambah Rujuta.
Lebih lanjut, penelitian yang diterbitkan dalam Frontiers in Public Health menyatakan, kadar gula dan kafein yang tinggi dalam minuman energi, dapat menyebabkan masalah seperti penyalahgunaan zat dan agresi.
Hingga akhirnya seseorang juga dapat mengalami gangguan kesehatan mental. Anda akan mudah cemas dan stres, sampai masalah kerusakan ginjal.
(Martin Bagya Kertiyasa)