“Sabun batang biasanya belum cukup kering di antara penggunaan, terutama bagian bawah, sehingga menjadi tempat berkumpulnya bakteri, jamur, dan buih yang bisa menular dari satu orang ke orang lainnya,” ujar ahli dermatologi kosmetik, Neal Schultz, kepada Huffington Post.
BACA JUGA:
Pro dan Kontra Susu Kental Manis, Ini Kata Pakar Kuliner Sisca Soewitomo
Dilansir dari Dokter Sehat, sabun batangan ternyata bisa terinfeksi bakteri metichillin-resistant staphylococcus aureus atau yang biasa disebut MRSA. Masalahnya, bakteri MRSA ini ternyata tidak mempan untuk diatasi dengan antibiotik biasa.
Melansir dari The Health Site, sabun batang juga bisa dipenuhi organisme dari kulit setelah digunakan untuk mandi. Jika Anda memiliki riwayat kekebalan tubuh yang buruk, sebaiknya hindari pemakaian sabun batang bersama-sama dan mulai beralih kepada sabun cair. Meski diklaim antibakteri, sabun batang bukan pembunuh kuman yang efektif layaknya alkohol.
(Santi Andriani)