(Baca Juga: Selain Paul Pogba, Berikut Deretan Pemain Muslim di Timnas Prancis)
Salah satu senyawa tersebut adalah kafein sebagai potensi untuk meningkatkan produksi NMNAT2 di otak. Kafein telah terbukti meningkatkan fungsi memori pada tikus yang dimodifikasi secara genetik untuk menghasilkan tingkat protein tau yang gagal melipat.
"Pekerjaan ini dapat membantu memajukan upaya untuk mengembangkan obat yang meningkatkan kadar enzim ini di otak. Selain itu, enzim ini dapat menciptakan 'blokade' kimia terhadap efek melemahkan gangguan neurodegeneratif," kata Hui-Chen Lu, yang bertindak sebagai pemimpib penelitian, melansir dari Medical Herald, Kamis (5/7/2018).
(Baca Juga: Kemenkes Intruksikan BPOM Perhatikan Izin Edar Susu Kental Manis)
"Peningkatan pengetahuan kita tentang jalur di otak yang muncul secara alami karena penurunan protein yang diperlukan sangatlah penting. Pasalnya dengan mengidentifikasi senyawa ini, mereka dapat memainkan peran dalam pengobatan masa depan terhadap gangguan mental yang sangat melemahkan ini." tambahnya.
(Utami Evi Riyani)