JANGAN sepelekan nyeri yang berlebihan saat haid. Banyak yang mengira bahwa nyeri haid merupakan gejala premenstrual syndrome (PMS), padahal bisa saja nyeri berlebihan tersebut menjadi gejala endometriosis.
Endometriosis adalah suatu kumpulan gejala yang salah satunya merupakan nyeri haid dan ketidaksuburan. Hal ini disebabkan jaringan endometrium yang letaknya ektopik atau tidak beraturan, misalnya di ovarium, dinding luar rahim, vagina, usus, dan kandung kemih.
Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Siloam Hospital Kebon Jeruk dr med Ferdhy Suryadi Suwandinata SpOG-KFER, gejala nyeri haid yang disebabkan endometriosis berbeda dengan nyeri haid saat PMS.
Dia menuturkan, saat PMS biasanya akan terasa nyeri sebelum menstruasi. Begitu darah keluar, nyeri akan hilang. Sementara dalam kondisi endometriosis akan terasa nyeri pada hari pertama haid. Bahkan, jika sudah mencapai stadium lanjut, penderita akan sulit beraktivitas karena nyeri sekali. “Gejala awal endometriosis yang paling umum dan paling sering terasa adalah nyeri yang berlebihan saat menstruasi,” ucap dr Ferdhy.
Meski umumnya tidak tergolong mematikan, penyakit ini dapat menyebabkan gejala yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa penderita endometriosis juga merasakan sakit saat buang air besar dan kecil atau saat berhubungan seks. “Di samping itu, pengidap endometriosis juga bisa mengalami pendarahan menstruasi yang berlebihan ataupun perdarahan di tinja atau urine,” papar dr Ferdhy.