BROKOLI mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan untuk tubuh. Tapi sudah benarkah cara Anda mengolah brokoli selama ini? Untuk mendapatkan semua manfaatnya, bagaimana cara memasak brokoli yang paling tepat?
Dengan merebus atau menumisnya, Anda mungkin sudah merasa brokoli siap dan aman disantap. Sayuran kaya serat, kalsium, folat, serta vitamin C ini memang tergolong mudah diolah, bahkan dalam kondisi apa pun.
Adapun menyantap brokoli diketahui memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Di antaranya, menurunkan kadar lemak dalam darah, menangkal kanker, hingga risiko kerusakan pembuluh darah pada penderita diabetes. Namun, jika ingin mendapatkan semua manfaat tersebut, sudahkah Anda memasak brokolo dengan benar?
BACA JUGA:
Belum Terlalu Tepat

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan, ada beberapa cara masak yang justru mengurangi manfaat brokoli. Ini meliputi cara menumis atau menggorengnya; yang diketahui mampu mengurangi kadar fotokimia. Padahal, hal tersebut justru menjadi “senjata” dalam melawan kanker.
Di sisi lain, para peneliti di Tiongkok juga menemukan, memotong brokoli sebelum dimasak juga membantu mempertahankan kandungan sulforaphane. Nah, kandungan ini sendiri hanya dapat diserap jika (bentuk) sayuran sudah rusak.
BACA JUGA:
Semakin banyak kontak yang terjadi (contoh: dipotong), maka semakin sering pula brokoli melepaskan senyawa ini. Dengan kata lain, memotong brokoli dalam bentuk kecil akan membuat kandungan ini semakin banyak. Bahkan, para ilmuwan dari Zhejiang University yang melakukan eksperimen menemukan, kandungan sulforaphane pada brokoli yang dipotong dengan ukuran 2 milimeter lebih banyak 2,8 kali ketimbang yang tidak.
(Santi Andriani)