SAAT Islam berkuasa di bumi Eropa pada abad pertengahan, ibu kotanya berada di Medina Azahara. Ibu kota Andalusia ini berbentuk komplek istana dan kota yang luas serta dikelilingi benteng.
Kini ketika kota Medina Azahara hanya tinggal puing-puing, ia berubah menjadi destinasi wisata peninggalan Islam di kota Cordoba, Spanyol.
Disebut juga sebagai istana Versailles-nya abad pertengahan, Medina Azahara merupakan komplek istana dan kota yang juga ibukota Andalusia. Kota yang dalam bahasa Arab disebut Madinat az-Zahra (kota yang bersinar) ini terletak di lereng bukit Sierra Morena. Kini bekas kota Medina Azahara berada di dekat Cordoba, Spanyol bagian selatan.
Kota Medina Azahara dibangun pada tahun 936 M atas perintah Abd ar Rahman III, khalifah Umayyah pertama di Cordoba untuk menunjukkan martabat serta kekuasaannya terutama kepada rivalnya, dinasti Fatimiyah.
Sebagai kota muslim Arab di Andalusia, Medina Azahara menjadi pusat pemerintahan dan administrasi Andalusia. Komplek kota terdiri dari gedung pemerintahan dan administrasi, masjid, balai tamu, taman, barak, bengkel, pemukiman penduduk dan tempat pemandian.
(Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Al Aqsa Penting Bagi Umat Islam)
Di Medina Azahara juga terdapat masjid Aljama yang keindahan arsitekturnya disebut mirip dengan masjid besar Cordoba. Sayangnya, kota seluas 112 hektar ini musnah karena dirusak dan dijarah dalam perang sipil yang terjadi pada awal abad ke-11. Media Azahara pun tertimbun tanah selama berabad-abad hingga akhirnya mulai digali.
(Baca Juga: Masjid Indrapuri, Saksi Bisu Peradaban Islam-Hindu)