Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan treatment Bendamustine plus Rituximab berhasil meningkatkan waktu pengobatan berikutnya (TTNT) dibandingkan pasien dengan NHL indolent yang mendapatkan treatment CHOP-R. Data ini juga menjelaskan bahwa jadwal perawatan pasien LNH indolent berikutnya mencapai 69,5 bulan, jauh lebih lama dibandingkan pasien perawatan CHOP-R yang hanya 31,2 bulan.
“TTNT yang lebih lama berarti berkurangnya effort pasien yang harus mendapatkan perawatan sekunder setelah treatment menggunakan Bendamustine R. lamanya durasi ini dapat dimanfaatkan pasien untuk bisa beraktivitas pengendalian penyakit atau juga dapat mendorong keberlangsungan hidup yang lebih lama bagi penderita limfoma,” papar Prof. Rummel, saat ditemui di acara Rudy Soetikno Memorial Lecture di Titan Center, Bintaro, Tangerang Selatan, Sabtu (27/1/2018).
Sementara itu, ketika ditanyakan apakah obat ini bisa dikombinasikan dengan kemoterapi? Prof. Rummel menjelaskan bahwa hal itu bisa terjadi. Namun, yang mesti diperhatiakn berikutnya adalah keparahan dari penyakit yang diderita. Setelah itu, dilihat juga bagaimana kondisi tubuh si pasiennya. Jadi, kembali lagi ke kondisi pasiennya.