Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hasil Penelitian, Jarang Ganti Kacamata Hitam Ternyata Bisa Merusak Mata

Agregasi Harian Neraca , Jurnalis-Rabu, 17 Januari 2018 |16:22 WIB
Hasil Penelitian, Jarang Ganti Kacamata Hitam Ternyata Bisa Merusak Mata
Ilustrasi
A
A
A

SOLO - Saat ini kacamata hitam tidak hanya digunakan sebagai aksesoris yang akan membuat tampilan Anda semakin trendy saja, tapi juga melindungi mata Anda dari paparan sinar UV. Kebanyakan orang mungkin tidak pernah terpikir untuk rutin membeli kacamata baru selama kacamata tersebut masih berfungsi dengan baik. Akan tetapi, penelitian terbaru mengingatkan bahwa kacamata hitam Anda harus rutin diganti. Kalau tidak rutin diganti, kacamata hitam bisa membahayakan kesehatan mata. Mengapa demikian? Simak penjelasannya dalam artikel yang dilansir dari hellosehat.com ini.

Kenapa kacamata hitam harus rutin diganti?

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Biomedical Engineering OnLine menunjukkan bahwa kacamata sinar UV yang digunakan dua jam atau lebih setiap harinya cenderung akan menurun fungsi lensanya. Hal ini terjadi karena lensa gelap tersebut lama-kelamaan akan menjadi cerah lantaran lapisan lensanya menipis dan kehilangan kemampuannya untuk melindungi mata Anda dari sinar UV.

Penelitian ini dilakukan dengan menguji kemampuan lensa hitam khusus sinar UV yang mengikuti sistem Brasil, yaitu berdasarkan tingkat kegelapan lensa dan perlindungan terhadap sinar UV. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kacamata hitam diarahkan menghadap simulator matahari yang berupa lampu berkekuatan 450 watt dengan jarak 30 cm selama 50 jam. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa lapisan lensa kacamata hitam tersebut kian menipis apabila dipergunakan secara terus- menerus.

Waktu dalam penelitian ini sebenarnya setara dengan dua hari penuh kacamata terkena paparan sinar matahari di musim panas, atau empat hari paparan sinar matahari di musim dingin. Namun, karena kedekatan Brasil dengan garis khatulistiwa, maka membuat paparan matahari di sana jauh lebih kuat dan terik dibandingkan dengan negara lainnya. Jadi pada kenyataannya, tes ini hanya setara dengan 23,5 jam paparan sinar matahari di kota São Paulo, misalnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement