Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Diet Keto Program Diet Terburuk yang Pernah Ada, Benarkah?

Dimas Andhika Fikri , Jurnalis-Jum'at, 05 Januari 2018 |21:42 WIB
Diet Keto Program Diet Terburuk yang Pernah Ada, Benarkah?
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

DIBANDINGKAN program diet weight watchers, atkins, dan mayo, dalam beberapa tahun terakhir popularitas diet keto semakin meningkat, khususnya di kalangan kaum urban. Namun menurut laporan US News & World Report, diet ini menempati urutan terakhir dalam sebuah evaluasi yang dilakukan oleh sejumlah ahli. Posisinya bahkan cukup jauh di bawah diet ekstrem yang mungkin tidak pernah Anda dengar sebelumnya yakni, dukan diet.

Peringkat kedua terbawah, diduduki oleh program diet Whole30. Berdasarkan website resmi Whole30, “diet ini mengajak orang-orang untuk menghilangkan kebiasaan makan tidak sehat sehingga dapat memulihkan metabolisme tubuh dengan baik, menyembuhkan saluran pencernaan, dan menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh Anda.”

Namun para ahli kesehatan membantah pernyataan tersebut. Mereka mengklaim, diet Whole30 merupakan salah satu program diet terburuk yang pernah ada.

“Mereka tidak pernah melakukan penelitian secara komprehensif dan independen. Pernyataan mereka tidak masuk akal karena pola makan diet ini memang sangat ekstrem,” sebut seorang ahli.

Para ahli juga mengungkapkan bahwa diet keto juga memiliki dampak yang sangat buruk untuk kesehatan. Para pelaku diet keto akan mencoba menghilangkan asupan makanan atau nutrisi mereka untuk menginduksi ketosis, keadaan fisik di mana tubuh dibanjiri keton setelah kekurangan asupan karbohidrat.

Keton diproduksi setelah menghancurkan sumber lemak, baik lemak yang berasal dari makanan atau dari penyimpanan lemak alami di dalam tubuh. Advokat diet keto mengklaim bahwa diet tersebut akan mengubah tubuh menjadi “mesin pembakar lemak” yang menjadi kunci utama untuk menurunkan berat badan. Padahal, belum ada studi jangka panjang yang membuktikan hal tersebut.

Pakar panel US News & World report menegaskan, pola makan diet keto justru bisa berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Departemen Pertanian AS, tubuh manusia seharusnya mendapatkan asupan 30% kalori dari lemak, dan 45% berasal dari karbohidrat.

Diet keto juga tidak dianjurkan bagi mereka yang memiliki gangguan ginjal dan hati karena berpotensi mempengaruhi atau memperburuk kedua penyakit tersebut. Para ahli bahkan menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada bukti nyata jika diet keto memberikan manfaat kesehatan jangka panjag, terutama dalam mencegah penyakit jantung dan diabetes. Demikian dilansir dari The Daily Meal, Jumat (5/1/2018).

(Helmi Ade Saputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement