RANGKAIAN prosesi pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dengan Bobby masih belum usai. Sebelumnya pasangan berbeda suku ini telah menggelar akad nikah dan resepsi pada 8 November 2017 dengan menggunakan adat Jawa yang kental. Mulai dari siraman, malam midodareni, akad nikah, temu panggih, hingga resepsi. Kini, pasangan itu menggelar rangkaian ngunduh mantu dengan adat Mandailing yaitu Horja Godang.
Rangkaian prosesi adat sendiri sudah berlangsung sejak Minggu, 19 November 2017. Sejumlah prosesi adat telah dilalui keduanya termasuk pemberian marga untuk Kahiyang. Perempuan berambut panjang itu menerima marga Siregar, marga yang sama dengan ibunda Bobby. Dengan begitu namanya menjadi Kahiyang Ayu Siregar.
Rangkaian prosesi puncak acara adat yang digelar hari ini antara lain Mata Ni Horja, Tu Tapian Raya Bangunan Na Martua, dan Mangupa Dohot Manabalkan Goar Matohang. Sama seperti prosesi adat di Solo, Jawa Tengah prosesi adat yang berlangsung di Medan, Sumatera Utara ini juga diikuti oleh kedua belah pihak. Maka tak salah rasanya jika prosesi adat pernikahan yang dilakukan oleh Kahiyang dan Bobby disebut sebagai percampuran atau persatuan etnis Jawa dan Mandailing.
Selain mengikuti keseluruhan rangkaian prosesi adat, baik keluarga Kahiyang maupun Bobby juga mengenakan baju adat yang sesuai dengan masing-masing daerah. Pada acara terdahulu di Solo, keluarga Bobby yang berasal dari Tapanuli Selatan tampak mengenakan kebaya, batik, dan beskap yang notabene baju tradisional masyarakat Jawa. Kini, saat acara di Medan, giliran keluarga Kahiyang yang mengenakan baju tradisional Mandailing yaitu ulos.
Menariknya, jika di acara terdahulu warna busana yang dikenakan oleh kedua keluarga tampak penuh warna, kini di puncak acara adat kedua belah pihak mengenakan busana yang berwarna seragam. Warna yang dipilih adalah oranye. Hal itu terlihat dari beberapa postingan yang diunggah oleh saudara Bobby dan Kahiyang di media sosial.