Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cerita Sumiati Menggerakkan Kampung Penas Jakarta Timur sebagai Kampung Tanpa Rokok

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Kamis, 14 September 2017 |15:12 WIB
Cerita Sumiati Menggerakkan Kampung Penas Jakarta Timur sebagai Kampung Tanpa Rokok
Kampung tanpa rokok (Foto:MuhammadSukardi)
A
A
A

Tidak Boleh Diremehkan, Ini Jangka Waktu Bahaya Rokok Menyerang Kesehatan Perokok Pasif

Bikin Indra J Piliang 'Nagih', Sabu-Sabu hanya Memberikan Kenikmatan Semu

Suamiati tidak menampik bahwa masih ada warga di kampung tanpa rokok itu yang masih merokok. Tapi, dia punya cara yang dianggapnya cukup adil. ’’Saya meminta kepada warga yang masih merokok, kalau mau menghisap rokok jangan di rumahnya sendiri pun di lingkungan sekitar rumahnya. Mereka diperbolehkan merokok tapi di RT sebelah. Jauh dari RT 15,’’ papar dia bersemangat.

RT di sekitar RT 15 itu ada RT 09, 10, 11, dan 14. Nah, setelah diberlakukan aturan ini, banyak warga yang merokok memang di luar RT 15. Tapi, kemudian warga dari RT tetangga pun merasa risih dengan keberadaan perokok itu. Seperti salah satu komplain yang diterima Sumiati. ’’Iya, warga tetangga itu merasa kampung mereka dicemari rokok warga saya. Alhasil, kampung tetangga juga meminta saya mengajak perokok di sana untuk berhenti merokok. Hal positif bukan?” kata Suamiati.

Namun, Sumiati menambahkan, pihak pemerintah kota belum banyak terlibat langsung di dalamnya. Dia pun berharap bahwa pemerintah mau ikut campur lebih jauh terhadap Kampung Tanpa Rokok ini. Setidaknya ikut menggalakan konsep ini lebih disiplin bagi banyak wilayah lainnya. ’’Kami berharap pemerintah kota mau ikut andil dalam menyukseskan niat baik kami. Sebetulnya, tanpa bantuan pemerintah kami sudah jalan. Tapi, kami akan lebih bahagia kalau ada bantuan pemerintah,’’ tuturnya lantas tersenyum.

(Santi Andriani)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement