PERNIKAHAN yang menggunakan adat sudah pasti akan mengenakan pakaian tradisional. Salah satu unsur yang ada pada pakaian tradisional adalah kain. Indonesia memiliki banyak sekali ragam kain tradisional, mulai dari kain batik, songket, hingga kain tenun.
Kain tenun banyak ditemukan di berbagai daerah yang ada di Tanah Air. Daerah yang memiliki kain tenun tradisional adalah Makassar. Sejak dulu, kegiatan menenun memang menjadi tradisi di Makassar. Perkembangan tenun di Makassar bermula dari pemakaian benang sutera yang dihias dengan benang perak dan emas di abad ke-15 dan 16 M. Kemudian hal itu berlanjut dengan proses menenun hingga sekarang.
BACA JUGA:
Masyarakat Bugis atau Makassar seringkali menggunakan kain tenun pada berbagai acara adat termasuk pernikahan. Pakaian tradisional suku Bugis saat menikah dikenal dengan nama Baju Bodo. Ada pula unsur kain tenun di pakaian ini.
Kain tenun Makassar sering dikenal dengan sebutan sarung sutera Bugis. Sarung sutera ini terdiri dari beberapa macam motif. Pemakainya tidak bisa asal menggunakan sarung sutera. Sebab setiap motif memiliki arti masing-masing.
Ada motif balo renni yang terdiri dari garis-garis vertikal dan horizontal. Biasanya perempuan yang masih muda dan perawan mengenakan kain bermotif ini. Selanjutnya motif balo lobang. Motif ini sebenarnya pasangan dari balo renni dan banyak digunakan oleh pria yang belum menikah. Hanya saja kombinasi garis sangat berbeda dengan motif balo renni.