Dia mengatakan, ketertarikan lainnya warga asing terhadap makanan dodol Panyabungan itu, karena kemasannya sangat sederhana hanya dibungkus daun kering yang biasa digunakan untuk membuat tikar.
"Memang bungkusnya terbuat dari daun yang biasa dibuat menjadi tikar, sehingga membuat para orang luar negeri penasaran dengan Alame," ujar Nisa.
Baca Juga: Ya Ampun, Wanita Aljazair Rela Menahan Sakit karena Tato di Wajah demi Dipuji Cantik
Nisa melanjutkan, produksi Dodol Panyabungan itu hampir mencapai 35 ton pertahun waktu itu. Produsen utama pembuatan makanan itu adalah Almarhum (Alm), Nek Mora yang beralamat di Jalan Sutan Kumala, Kelurahan Kota Siantar-Panyabungan, Sumatera Utara.
"Alame khas Mandailing itu, pertama kali yang menjual dan memasarkan itu adalah Alm nenek Mora, tapi hingga sekarang masih di kenang orang meski banyak yang lain menjual dan memproduksi Alame" Tambah Abdollah Rangkuti (32), warga kelurahan kota siantar panyabungan saat di temui okezone (3/9/2017) di rumahnya.
BACA JUGA: Foto-Foto Konyol yang Bisa Jadi Inspirasi saat Liburan