Para penumpang di kereta api pariwisata prioritas dapat menikmati sederet aneka menu hidangan. Mulai dari nasi jamblang, nasi gudeg, nasi goreng Parahyangan, bistin Reska, chicken Hainan, sampai dory bucket. Menariknya, menu-menu makanan yang tersedia nantinya akan diganti secara berkala dengan memadukan ragam menu kuliner khas Indonesia dan juga Western dengan tujuan untuk memberikan pilihan variasi bagi para penumpang agar penumpang kereta api wisata prioritas tidak merasa bosan dengan hidangan menu yang monoton.
Hanya untuk rute Jakarta - Yogyakarta & Jakarta - Solo
Sejauh ini,Kereta Wisata Priority ini sendiri masih menempel di bagian terdepan atau bagian paling belakang dari kereta eksekutif, untuk rute Jakarta-Solo menempel pada rangkaian kereta api Argo Lawu dan kereta api Argo Dwipangga, sedangkan rute Jakarta-Yogyakarta menempel pada kereta api Taksaka.
Disebutkan, sejauh ini memang rute yang tersedia, masih Jakarta-Yogyakarta dan Jakarta-Solo, namun PT Kereta Api Pariwisata memiliki target untuk bisa menambah rute tujuan Jakarta-Semarang dan Jakarta- Surabaya, hal ini diungkapkan langsung oleh Totok Suryono selaku Presiden Director PT Kereta Api Parawisata.
(Baca Juga: SHARE LOC: Yeay! Snorkeling di Pulau Pinjan Enggak Perlu Basah-basahan Lho)
"Untuk target penambahan rute, tentunya kita memiliki target ya. Untuk target jangka menengah ialah penambahan untuk rute Semarang dan Surabaya, setidaknya paling lambat akhir 2018 lah kita sudah bisa menjalankan kereta wisata itu, di mana nanti kereta tersebut akan stop over di beberapa kota misalnya Bandung, lalu baru berangkat lagi menuju Yogyakarta kemudian lanjut ke Surabaya," papar Toto saat ditemui Okezone, Kamis (24/8/2017) dalam acara "Media Gathering Kereta Wisata Jakarta-Yogyakarta".
Sementara itu, Totok juga mengungkapkan bahwa walaupun masih sangat baru diluncurkan. Ternyata sambutan respon dari masyarakat menyambut kehadiran kereta wisata prioritas ini sangat baik.
"Semenjak diluncurkan, bisa dibilang target okupansinya itu mencapai 80% lah untuk setiap kali berangkat. Misalnya untuk kereta yang sedang kita naiki sekarang ini, dengan jumlah 30 seat itu paling tidak 25 bangku akan terisi setiap jalan per satu gerbong. Contohnya saat libur 17 Agustus kemarin, jujur sebetulnya kami tidak menyangka bahwa jadwal untuk 18 Agustus itu akan penuh, eh tapi ternyata sold out 100%," imbuhnya.