Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Abaikan Kebersihan Langit-Langit Rumah, Awas Risiko Sesak Napas Meningkat 90%!

Tiara Putri , Jurnalis-Jum'at, 28 Juli 2017 |05:15 WIB
Abaikan Kebersihan Langit-Langit Rumah, Awas Risiko Sesak Napas Meningkat 90%!
Ilustrasi (Foto: Dailymail)
A
A
A

Mereka yang tidak merokok tapi tinggal di lingkungan yang lembap memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami sesak napas di malam hari dibanding dengan mereka yang merokok tapi tinggal di lingkungan bersih dan sehat. Dengan kata lain, tingkat peningkatan risiko sesak napas dari kelembapan ruangan hampir sama dengan efek merokok.

Tinggal di lingkungan yang lembap juga memiliki kemungkinan 67% mengidap bronkitis kronis yang mencakup batuk malam hari, asma, dan alergi. Selain itu, mereka juga memiliki kemungkinan 77% mengalami rinosinusitis kronis seperti gejala pilek, hidung tersumbat, dan bersin. (Baca Juga: Punya Alergi Sering Kambuh? Rutin Bersihkan Perabotan di Rumah Anda!)

Kelembapan ruangan diperkirakan memengaruhi 1 dari 10 orang dewasa di beberapa titik kehidupan. Rumah yang lembap biasanya terjadi pada rumah yang dimiliki oleh perempuan, pengangguran atau pelajar, dan mereka yang merokok sepanjang hari terutama di daerah lembap.

Spora aspergillus yang biasa tumbuh di lingkungan rumah sama seperti jenis jamur lainnya yang tumbuh subur di lingkungan hangat dan lembap. Menghirup udara dari lingkungan yang ditumbuhi jamur ini bisa menyebabkan aspergillosis, infeksi yang membuat orang sulit bernapas. Dalam beberapa kasus bahkan bisa berakibat fatal walaupun kemungkinannya kecil.

Profesor Jouni Jaakkola dari Universitas Oulu, Finlandia yang tidak terlibat dalam studi penelitian ini merasa khawatir dengan hasil yang ditemukan. "Saya cukup tertarik dan khawatir dengan orang-orang yang status sosioekonominya rendah. Sebab, mereka lebih mungkin mengalami efek samping yang lebih kuat karena memiliki keterbatasan untuk pindah rumah atau melakukan renovasi penggantian atap dan pintu yang ditumbuhi jamur," kata Profesor Jaakkola.

(Helmi Ade Saputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement