TERAPI akupunktur sering dijadikan metode untuk menghilangkan rasa sakit. Awalnya, sebuah penelitian di tahun 2010 mengatakan, dampak positif metode ini hanya berlangsung satu jam setelah akupunktur selesai dilakukan.
Kini setelah adanya uji klinis pada penelitian baru, para peneliti bisa menjelaskan mengapa akupunktur bisa efektif. Dilansir dari Dailymail, Rabu (5/7/2017), sebuah studi baru menemukan, pengobatan kuno yang berasal dari China itu meningkatkan kadar oksida nitrat di kulit saat jarum dimasukkan ke titik akupunktur. Hal itu melepaskan zat kimia yang terhirup oleh tubuh.
Tim peneliti dari LA BioMed mengatakan bahwa efek itu hanya diproduksi saat jarum perlahan diputar dengan kekuatan atau dalam keadaan panas. Mereka percaya akupunktur memang efektif mengurangi rasa sakit seperti nyeri punggung, osteoarthritis, dan migrain.
Peneliti LA BioMed menguji akupunktur pada 25 pria dan wanita yang berusia antara 18-60 tahun. Mereka melakukan metode akupunktur di mana jarum dalam keadaan panas listrik dilitkan perlahan atau diputar dengan kekuatan lembut selama 2 menit. Lalu dilakukan pula manipulasi lembut selama 2 menit. Total waktu yang dibutuhkan adalah 20 menit.
Ketika jarum dililitkan atau dipelintir, terjadi peningkatan kadar oksida nitrat. Namun ketika jarum dilepas dan aliran panas berkurang, kadar oksida nitrat mengalami penurunan. “Penguatan menghasilkan perasaan hangat, namun pengurangan menyebabkan perasaan dingin,” ujar penulis studi Dr Sheng-Xing Ma.
Studi ini menunjukkan bahwa akupunktur bisa menjadi alternatif yang aman untuk menghilangkan rasa sakit bagi beberapa pasien yang mengalami kecelakaan atau keadaan darurat.
(Helmi Ade Saputra)