4 Hal Penting yang Harus Diketahui soal Menindik Tubuh
PIERCING atau menindik anggota tubuh, sama seperti halnya dengan tato menjadi salah satu cara bagi banyak orang untuk berekspresi.
Kebanyakan orang biasanya, terutama wanita melakukan tindikan di bagian ear lobe atau daun telinga. Namun tidak sedikit pula yang menindik tubuh di anggota tubuh lainnya, seperti di lidah, bibir, pelipis alis, pusar, hingga putting payudara.
Bicara perihal menindik tubuh atau piercing ini, seperti dilansir Huffingtonpost, Rabu (12/4/2017) ternyata ada sederet hal penting yang harus diketahui soal seni menindik tubuh ini. Hal pertama ialah, ternyata tidak semua orang tubuhnya bisa menerima piercing atau ditindik. Disebutkan bahwa piercing bisa menjadi penyebab timbulnya alergi pada seseorang, perhiasan yang digunakan setelah menindik tubuh biasanya mengandung zat-zat kandungan seperti nikel, cobalt, dan emas putih. Di mana sederet zat ini biasanya memang kerap menjadi penyebab alergi. Maka dari itu sebaiknya disarankan untuk memilih perhiasan yang lebih aman seperti stainless steel, titanium, atau emas 14-18 karat.
Hal kedua berikutnya adalah, jangan pernah menjadikan tindakan piercing sebagai ajang coba-coba atau hanya bermain-main. Memang disaat sudah merasa bosan, maka perhiasan yang menghiasi lubang tindikan bisa langsung dicopot. Namun tetap saja, bekas tindikan dan proses penyembuhannya adalah cerita yang berbeda karena bekas lubang tindikan ini bisa meninggalkan bekas luka, atau goresan yang akan membekas di tubuh.
Ketiga, tahukah Anda bahwasanya proses penyembuhan tindikan di setiap anggota tubuh itu berbeda-beda? Disebutkan bahwa saat dilakukan proses tindikan, ada beberapa area di tubuh yang membutuhkan waktu penyembuhan jauh lebih lama dibandingkan anggota tubuh lainnya. Ear lobes (daun telinga), lidah, dan bibir adalah area yang jika ditindik mengalami proses penyembuhan paling cepat sekitar empat hingga enam minggu. Sedangkan area seperti cartileage (tulang lunak telinga), dan hidung adalah area yang disebutkan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.
Terakhir, Anda harus tahu bahwa sebenarnya belum ada regulasi negara yang mengatur jelas soal industri piercing ini. Di mana kondisi ini berarti, semua orang bisa membuka piercing parlor karena dalam pelaksanaannya, tidak membutuhkan lisensi seperti halnya tato. Sehingga menjadikan pilihan terakhir memang ada di tangan masing-masing konsumen, untuk menentukan pilihan final untuk menindik anggota tubuh di sebuah tempat piercing. Pastikan Anda membaca review tentang tempat piercing yang hendak didatangi, lalu pastikan juga Anda mengunjungi langsung tempat piercing untuk mengecek apakah alat-alat yang
(Renny Sundayani)
