KUNJUNGAN kenegaraan sekaligus liburan yang dilakukan oleh keluarga kerajaan Arab Saudi diprediksi akan meningkatkan kunjungan wisatawan dari negara Petro Dollar ke Indonesia. Hal ini mulai diawasi oleh pihak penerbangan nasional untuk mengantisipasi penambahan pengguna transportasi udara ke Indonesia.
CEO maskapai nasional Garuda Indonesia, Muhammad Arif Wibowo, mengatakan antisipasi akan dilakukan jika tren kenaikan jumlah wisatawan dari Arab Saudi ke Indonesia meningkat.
"Kalau ada indikasi jumlah wisatawan dari Arab Saudi ke Indonesia meningkat, mungkin harus antisipasi. Mungkin ke depan kita akan buka rute dari Riyadh, bukan lagi Jeddah atau Madinah," ujar Arif usai konferensi pers Indonesia Australia Business Week 2017 di Jakarta, Selasa (7/3/2017).
Seperti diketahui, Garuda Indonesia baru memiliki rute reguler langsung ke Arab Saudi di dua kota tersebut, yaitu Jeddah dan Madinah. Sementara dua kota tersebut lebih menyasar pada pasar pelaku haji dan umroh dari Indonesia.
"Sejauh ini baru jam terbang pesawat kita ke dua rute di Saudi tersebut sudah 35 kali per minggu atau hampir lima kali tiap hari. Tapi kalau kedatangan Raja Salman ini menarik kunjungan ke Bali, kita belum ada penerbangan langsungnya, masih pakai domestik," ujarnya.
Jika memang peningkatan minat kunjungan masyarakat Arab Saudi ke Indonesia terjadi dalam waktu cepat, CEO Garuda Indonesia tersebut mengatakan pihaknya akan mencoba membantu dengan melakukan kerja sama dengan maskapai nasional Arab Saudi.
"Kalau kita belum siap, mungkin akan joint venture dulu dengan Saudi Airlines. Dengan demikian kita bisa berbagi kapasitas penumpang dan keuntungan. Ini masih dalam proses pembahasan dan kami yakin kita akan semakin dekat dan mengurangi persaingan bisnis," pungkasnya.
(Fiddy Anggriawan )