SUNGAI yang tak lepas dari kawasan Kalijodo di Jakarta Utara punya banyak sejarah peradaban. Termasuk sejarah dengan keturunan Tionghoa yang sering memanfaatkannya sebagai lokasi perayaan Peh Cun.
Peh Cun adalah perayaan dalam kalender lunar yang diikuti oleh masyarakat Tionghoa. Menurut budayawan Ridwan Saidi, perayaan ini dilangsungkan setiap hari ke-100 setelah Imlek atau Tahun Baru Lunar.
“Peh Cun dirayain setiap hari ke-100 Imlek. Acara ini identik dengan pesta perahu. Dulu di bantaran Kalijodo sekarang belum banyak perumahan dan sungainya masih bersih, nggak seperti sekarang,” tutur pria yang biasa disapa Babe ini kepada Okezone, saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Pesta dan perlombaan perahu sering diadakan melalui kawasan yang dulu dikenal dengan nama Kali Angke. Selama pesta perahu, menurut Babe, banyak masyarakat yang kemudian bertemu jodoh di lokasi yang kemudian disebut Kalijodo tersebut.
“Setiap ada perayaan Peh Cun di sungai, orang sering kali ketemu jodoh, makanya disebut Kalijodo pada akhir abad ke-20,” lanjut Babe Ridwan.