CABAI sedang menjadi pembicaraan hangat di Indonesia. Bukan karena rasanya yang memang sudah dari dulu pedas, tapi karena harganya yang kian hari kian menjulang tinggi. Sementara sejenak lupakan harga cabai, pernahkan Anda bertanya-tanya dari negara mana asal-usul tanaman cabai?
Meksiko ternyata adalah tanah kelahiran si cabai. Penelitian yang pernah dilakukan menemukan, Meksiko bagian timur adalah kawasan yang melahirkan cabai lokal yang kini telah menjelma menjadi rempah-rempah yang paling banyak ditanam di seluruh kawasan di dunia.
Menggunakan berbagai metode, tim menemukan daerah yang paling subur ditanami tanaman cabai adalah dari Puebla bagian selatan dan Oaxaca utara, kemudian membentang hingga ke Veracruz bagian timur selatan.
Penelitian dilakukan terhadap empat bagian, berdasarkan bukti linguistik dan ekologi serta data arkeologi dan genetik yang lebih tradisional. Hasilnya menunjukkan daerah tertentu, tempat kelahiran si cabai yang selanjutnya dikembangbiakkan.
Pemimpin studi Dokter Paul Gepts, seorang ilmuwan tanaman dari University of California, mengatakan, mengidentifikasi asal cabai tidak hanya sekadar latihan akademis.
"Dengan menelusuri kembali nenek moyang dari setiap tanaman peliharaan, kita dapat lebih memahami evolusi genetik spesies itu dan asal pertanian-langkah besar dalam evolusi manusia di berbagai daerah di dunia.
Rekan penulis studi Dokter Gary Nabhan dari Universitas Arizona, mengatakan, "Ini adalah penelitian pertama yang mengintegrasikan beberapa baris bukti dalam upaya untuk menentukan di mana, kapan, dalam kondisi apa ekologi, dan oleh siapa suatu tanaman rempah-rempah global telah dijinakkan."
Untuk menentukan asal-usul tanaman, para ilmuwan secara tradisional mempelajari genetik tanaman di wilayah geografis di mana mereka telah mengamati keragaman tinggi di antara nenek moyang liar tanaman ini.
Penemuan ini dipublikasikan secara online dalam Prosiding jurnal National Academy of Sciences. Demikian seperti dilansir dari Dailymail, Senin (9/1/2017).
(Santi Andriani)