Dalam tuntutannya, Christoper menyebutkan bahwa atasannya kala itu sebagai pihak yang memperkerjakan dirinya memberikan paksaan kepada dirinya untuk segera hengkang mengundurkan diri sebagai pegawai butik Versace. Christoper juga memasukkan dalam pasal tuntutannya perihal gaji yang belum dibayarkan serta kerugian yang ia terima.
Menyikapi soal tuntutan tersebut, Versace sendiri diberitakan telah mengeluarkan pernyataan resmi berbau penyangkalan. "We do not tolerate discrimination on the basis of race, national origin or any other characteristic protected by our civil rights laws.” bunyi pernyataan resmi Versace. Kemudian, rumah mode dunia ini diketahui juga telah meminta proses tuntutan Christoper tersebut dibatalkan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan lebih lanjut lagi perihal dugaan diskriminasi Versace tersebut.
(Silvia Junaidi)