Perjuangan Chef Jamie Oliver, chef yang kemampuan membacanya sangat kurang
JAMIE Oliver pernah mengkritisi sekolahnya, ia pernah dicap sebagai seorang yang berkebutuhan khusus dan memerlukan bantuan ekstra dalam memahami pelajaran.
Meski top chef yang satu ini memiliki keterbatasan dalam memahami bacaan, Jamie menunjukkan dirinya mampu berdiri di atas keberhasilan. Ia diklaim sebagai koki terkaya dengan kekayaan £150juta atau sekira Rp 2.000 triliun.
Hasrat memasaknya telah timbul sejak ia masih remaja. "Saya dulu adalah seorang remaja yang benar-benar sudah dibodohi oleh cinta, gairah, dan semangat untuk makanan," ungkap Jamie Olivier.
Jamie yang sudah menulis hampir 20 buku masak, mengatakan tidak pernah menyelesaikan buku yang dibacanya. Kemampuan disleksianya itu mengungkung keterbatasannya untuk mengeksplorasi isi berbagai buku, sebelum ia membaca buku Catching Fire novel karya Suzanne Collins.
Jamie sebelumnya mengakui, ia mudah bosan saat membaca buku. Bahkan, tidak pernah menyelesaikan bukunya satu pun.
"Saya tidak pernah membaca buku dalam hidup, yang saya tahu kedengarannya sangat bodoh, tapi saya memiliki disleksia dan saya mudah bosan," ungkapnya pada 2013 silam
Sebelumnya, ia hampir menyelesaikan salah satu buku yang berjudul 'Kitchen Confidential' karya Anthony Bourdain. "Orang-orang mengatakan bahwa saya ini bodoh, padahal saya sedang berjuang," ucap pria asal Essex, Inggris.
(Food)
Mengulik pada masa kanak-kanak dulu, kesulitannya karena persoalan disleksia itu, memang membutuhkan perjuangan ekstra, terutama pada masa mudanya. Ia berujar, "Saya benar-benar tidak memiliki siapa pun untuk membantu dan mengerti persoalan disleksia dan tak ada yang menguatkan saya."
Meski sekarang Jamie sudah membuktikan kesuksesannya, ia masih suka mengumpulkan kayu apung diam-diam. Kayu itu dibuat untuk membuat talenan. Ia berpikir, siapa tahu hal ini bisa menghasilkan keuntungan kecil-kecilan untuk dijual.
Ayah dari 5 anak dan suami dari Juliette Norton ini, unjuk gigi akan perjuangannya. Meski disleksia, ia tetap bisa mencapai gemilang kariernya sebagai seorang chef ternama. Bahkan, ia berhasil membuka sebuah gerai restoran Italia di Bali. Demikian dilansir Okezone dari berbagai sumber.
(Santi Andriani)