Meski begitu, Museum Gajah mengoleksi benda-benda kuno dari seluruh Nusantara seperti arca, prasasti dan barang-barang kerajinan. Pada tahun 2006 website Museum Nasional Republik Indonesia menyebutkan koleksi benda-benda bersejarah di sini sudah mencapai 140 ribu buah, sehingga menjadi yang terlengkap di Indonesia.
Koleksi paling menarik adalah patung Bhairawa karena paling tinggi di antara koleksi lainnya, yakni 414 cm. Patung ini merupakan manifestasi dari Dewa Lokeswara yang merupakan perwujudan pancaran Buddha di bumi. Tidak hanya peninggalan Buddha, terdapat juga arca Hindu tertua di Nusantara yaitu Wisnu Cibuaya dari abad ke-4 Masehi di ruang Arca Batu.
Museum Fatahillah
Museum ini terletak di Jalan Taman Fatahillah No.2, Jakarta Barat. Bangunan mirip Istana Dam di Amsterdam ini berdiri tiga lantai dengan cat kuning tanah, kusen pintu dan jendela dari kayu jati berwarna hijau tua. Sedangkan, bagian atap bangunan memiliki petunjuk arah mata angin.
Sementara, koleksi benda bersejarah di Museum Fatahillah mencapai 23.500 buah yang berasal dari warisan Museum Jakarta Lama, namun hanya sekira 500 koleksi yang dipamerkan. Di antara koleksi yang patut diketahui dan dilihat ketika berkunjung ke Museum Fatahillah adalah Meriam si Jagur, patung Hermes, pedang eksekusi, lukisan Gubernur Jenderal VOC Hindia Belanda tahun 1602-1942, meja bulat berdiameter kurang lebih dua meter tanpa sambungan, peralatan masyarakat prasejarah, prasasti dan senjata.
Untuk menambah keseruan liburan penuh edukasi, Anda bisa mengikuti aktivitas di Museum Fatahillah, meskipun tergabung satu grup. Misalnya, Wisata Kampung Tua, Jelajah Malam Museum, Workshop Sketsa Gedung Tua, Nonton Bareng film-film Jadul, Pentas Seni ala Jakarta, Kunjungan ala tentara Indonesia. Dalam setiap aktivitas tersebut minimal harus diikuti kurang lebih 20 orang.
Museum Taman Prasasti
Museum yang juga cagar budaya peninggalan Belanda ini terletak di Jalan Tanah Abang No 1, Jakarta Pusat. Jika mengunjungi Museum ini, Anda bisa melihat koleksi prasasti nisa kuno dan miniatur makam khas dari hampir seluruh provinsi di Indonesia, serta kereta jenazah antik.
Selain itu, di Museum Taman Prasasti bisa melihat prasasti dari zaman Belanda dan makam beberapa tokoh Belanda, Inggris dan Indonesia. Misalnya, A.V Michiels yang merupakan tokoh militer Belanda pada perang Buleleng, Dr.H.F. Roll pendiri sekolah kedokteran STOVIA, Olivia Marianne Raffles yang merupakan istri Thomas Stamford Raffles, lalu Soe Hok Gie yang dikenal sebagai aktivis pergerakan mahasiswa pada tahun 1960-an.