Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Usai Lebaran, Okupansi Hotel Tersisa 60 Persen

Kuntadi , Jurnalis-Selasa, 13 Agustus 2013 |15:20 WIB
Usai Lebaran, Okupansi Hotel Tersisa 60 Persen
Hotel New Saphir Yogyakarta (foto: Agoda)
A
A
A

YOGYAKARTA– Sejumlah hotel di kota Yogyakarta mulai ditinggalkan pengunjung. Rata-rata okupansi hotel berbintang tinggal 60 persen dan 30 persen untuk hotel melati. Saat lebaran kemarin, banyak hotel yang sampai menolak tamu, karena full boked.


Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan menurunnya okupansi ini karena banyak pengunjung yang mulai meninggalkan Yogyakarta. Sebelumnya hotel banyak dipakai para pemudik untuk merayakan lebaran.
“Pasca lebaran okupansi hotel bintang hanya 60 persen dan non bintang mencapai 30 persen,” jelasnya.
 
Menurutnya, penurunan okupansi ini juga dipengaruhi wisatawan asing. Saat ini bersamaan dengan habisnya masa liburan bagi wisatawan mancanegara. Namun untuk di kawasan Malioboro, okupansinya masih tinggi mencapai 80 persen.
 
Malioboro masih menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Hal ini berimplikasi terhadap tingginya okupansi hotel dikawasan tersebut.
 
Sedangkan kawasan Prawirotaman, banyak dipilih wisatawan asing. “Hotel non bintang di kawasan itu masih cukup bagus,” terangnya.
 
Untuk mengembalikan okupansi, pihak hotel pun melakukan berbagai cara. Salah satunya Hotel New Saphir Yogyakarta. Public Relation New Saphir Yogyakarta, Lidwina Nonie, mengatakan telah menyiapkan promo spesial untuk mengembalikan okupansi hotel. Salah satunya dengan promo paket kemerdeakaan yang menawarkan harga Rp680.000 nett. Pengunjung juga akan diberikan diskon spesial mulai 16-18 agustus mendatang. Di antaranya diskon 17 persen untuk layanan di Foot and Beverage dan laundry.
 
“Pengunjung juga free akses swimming pool, wifi, dan fitnes center,” jelasnya. 

(Syukri Rahmatullah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement