Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Esofagitis

, Selasa, 08 Agustus 2023 |11:40 WIB
Esofagitis
Esofagitis, (Foto: Draxe)
A
A
A
Umum

Dikutip dari Healthline,pembengkakan pada saluran kerongkongan menghubungkan dengan lambung (esofagus). Esofagitis yang tidak diobati bisa menyebabkan bisul, jaringan parut, dan penyempitan kerongkongan yang parah, yang ahirnya bisa jadi kondisi kedaduratan medis

Gejala

Seseorang yang mengalami Esofagitis, biasanya akan mengalami sederet gejala berupa susah menelan (disfagia), nyeri ketika menelan (odynophagia), sakit tenggorokan, suara menjadi serak, maag, refluks asam (GERD), nyeri dada dan bisa jadi lebih parah saat atau karena makan, mual atau muntah, nyeri perut epigastrium,, berkurangnya nafsu makan dan batuk.

Penyebab

Biasanya muncul karena adannya refluks asam lambung yang meningkat, efek samping dari obat-obatan tertentu, dan infeksi bakteri atau virus.

Faktor Risiko

Kondisi esofagitis dikatakan bisa bersifat menular karena berhubungan dengan fungsi sistem kekebalan tubuh yang buruk, menderita HIV/AIDS atau penyakit kanker tertentu. Melansir Mayo Clinic,disebutkan juga kalau perawatan kanker tertentu dan obat-obatan bisa menghalangi reaksi sistem kekebalan pada organ ditransplantasikan (imunosupresan) bisa meningkatkan risiko esofagitis menular.

Pencegahan

Hindari makan makanan yang bisa meningkatkan refluks (contohnya alkohol, kafein, cokelat, dan makanan rasa mint)

Coba usaha untuk menurunkan berat badan, tapi konsultasikan dulu ke dokter untuk jenis diet dan olahraga yang tepat untuk membantu menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan yang sehat.

Stop merokok

Jangan berbaring begitu selesai makan, tunggu dulu minimal ya tiga jam setelah makan baru bisa berbaring atau tidur.

Berita Lainnya
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Info Penyakit Lainnya
AIDS
Diabetes
Gagal Ginjal Akut
Cacar Monyet
Batu Ginjal
More
Advertisement