Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Zoonosis

, Selasa, 10 Januari 2023 |16:24 WIB
Zoonosis
Ilustrasi, (Foto: Freepik)
A
A
A
Umum

Dilansir dari laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Zoonosis adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman yang menyebar antara hewan dan manusia.

Hewan bisa menjadi media yang membawa kuman berbahaya yang dapat menyebar ke manusia dan menyebabkan penyakit. Hewan terkadang terlihat sehat, padahal membawa kuman yang bisa membuat manusia sakit, tergantung penyakit zoonosisnya. Dibawa dari hewan ke manusia dengan kontak erat, kontak tidak langsung, ditularkan melalui vektor, ditularkan melalui makanan dan juga air.

 

 

Gejala

Mengalami gejala jenis penyakit Zoonosis, yakni Anthraks, cacingan, misalnya infeksi cacing gelang (askariasis) dan cacing pita (taeniasis), DBD, Malaria, Kaki gajah atau filariasis, chikungunya, Iifeksi bakteri Salmonella atau demam tifoid (tifus/tipes), toksoplasmosis , flu burung, rabies, leptospirosis, cacar monyet, listeriosis, ebola dermatofitosis, seperti tinea corporis, tinea capitis, atau tinea barbae.

Penyebab

Penyakit zoonosis disebabkan oleh kuman berbahaya seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur. Kuman ini dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit pada manusia dan hewan, mulai dari penyakit ringan hingga penyakit serius bahkan kematian.

Faktor Risiko

Pada dasarnya siapa pun bisa kena penyakit zoonosis, termasuk orang sehat. Namun, beberapa orang lebih berisiko daripada kelompok orang yang lain. Mengingat lebih berisiko, kelompok rentan ini lebih berpeluang untuk sakit parah dan bahkan bisa sampai meninggal karena infeksi penyakit tertentu.

 

Kelompok orang tersebut yakni nak-anak di bawah 5 tahun, orang dewasa yang berusia lebih dari 65 tahun (lansia), orang dengan sistem kekebalan (imunitas) yang lemah, dan wanita hamil.

Pencegahan

PHBS menjadi cara terbaik dan utama dalam upaya mencegah terkena penyakit zoonosis ini. Secara detail, dikutip dari Alodokter,berikut tiga upaya pencegahan yang bisa dipraktekkan;

 

1. Mencuci tangan: Rajin cuci tangan memakai sabun dan air mengalir setelah berada di dekat hewan, walau pun kita tidak menyentuhnya. Jika tak ada sabun dan air mengalir, bisa pakai hand sanitizer.

 

2. Jaga kebersihan rumah: Tujuannya agar kotoran dan hewan penyebab zoonosis, seperti nyamuk dan tungau, tidak bersarang di dalam rumah. Khusus untuk mencegah gigitan nyamuk, lakukan 3M plus dan untuk mencegah gigitan kutu dan tungau, bersihkan tempat tidur dan sofa secara rutin. Ganti dan cuci seprai paling tidak seminggu sekali.

 

3. Jika punya hewan peliharaan: Wajib membersihkan kandangnya secara rutin, periksakan rutin hewan peliharaan ke dokter hewan agar bisa dipantau kondisi kesehatannya, dan jangan lupa untuk dilengkapi vaksinasinya untuk mencegah penyakit berbahaya, seperti rabies.

 

4. Memilih hewan peliharaan yang aman Cari dulu informasi sebanyak mungkin sebelum mengadopsi atau membeli hewan peliharaan. Anak-anak usia di bawah 5 tahun, lansia di atas 65 tahun, dan orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah sebaiknya membatasi atau tidak melakukan kontak dengan hewan pengerat, reptil, amfibi, dan unggas. Jika Anda memeliharanya, hindari mendekatkan hewan tersebut ke wajah, karena hewan jenis ini berisiko tinggi menyebarkan kuman, virus, atau parasit penyebab zoonosis. Secara umum, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dapat dilakukan sebagai salah satu langkah pencegahan zoonosis.

 

4. Teliti beli bahan makanan: Sebelum membeli daging, ikan, atau telur, pastikan makanannya berasal dari hewan yang sehat dan dipelihara di peternakan yang bersih. Wajib dimasak hingga benar-benar matang sebelum dikonsumsi.

 

Berita Lainnya
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Info Penyakit Lainnya
AIDS
Diabetes
Gagal Ginjal Akut
Cacar Monyet
Batu Ginjal
More
Advertisement