Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Osteoporosis

, Selasa, 29 November 2022 |16:31 WIB
Osteoporosis
Osteoporosis. (foto: Medicostnext)
A
A
A
Umum

KATA 'osteoporosis' berarti 'tulang keropos.' Ini adalah penyakit yang melemahkan tulang, dan jika mengidapnya, seseorang akan berisiko lebih besar mengalami patah tulang yang tiba-tiba dan tidak terduga. Osteoporosis berarti memiliki lebih sedikit massa dan kekuatan tulang. Penyakit ini sering berkembang tanpa gejala atau rasa sakit, dan biasanya tidak ditemukan sampai tulang yang melemah menyebabkan patah tulang yang menyakitkan. Sebagian besar adalah patah tulang pinggul, pergelangan tangan dan tulang belakang.

Gejala

Biasanya, tidak ada gejala osteoporosis. Itulah mengapa terkadang disebut silent disease. Namun, Anda harus memperhatikan hal-hal berikut:

1. Kehilangan tinggi badan (menjadi lebih pendek satu inci atau lebih).
2. Perubahan postur (membungkuk atau membungkuk ke depan).
3. Sesak napas (kapasitas paru-paru lebih kecil karena cakram terkompresi).
4. Patah tulang.
5. Nyeri di punggung bawah.

Penyebab

Ada banyak penyebab yang meningkatkan peluang seseorang terkena osteoporosis, dengan dua yang paling signifikan adalah jenis kelamin dan usia.

1. Usia: Wanita di atas usia 50 tahun atau wanita pascamenopause memiliki risiko terbesar terkena osteoporosis.
2. Etnis: Wanita Kaukasia dan Asia lebih mungkin terkena osteoporosis.
3. Struktur tulang dan berat badan: Orang bertubuh mungil dan kurus memiliki risiko lebih besar terkena osteoporosis karena mereka memiliki tulang yang lebih sedikit untuk digerogoti daripada orang dengan berat badan lebih dan kerangka yang lebih besar.
4. Keturunan: Riwayat keluarga juga berperan dalam risiko osteoporosis.
5. Kelenjar tiroid, paratiroid, atau adrenal yang terlalu aktif.
6. Riwayat operasi bariatrik (penurunan berat badan) atau transplantasi organ.
7. Perawatan hormon untuk kanker payudara atau prostat atau riwayat terlambat haid.
8. Penyakit celiac, atau penyakit radang usus.
9. Penyakit darah seperti multiple myeloma.
10. Kurang vitamin D sejak kecil. Mulai dari masa kanak-kanak hingga usia tua, diet rendah kalsium dan vitamin D dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang.
11. Kondisi medis lainnya. Beberapa kondisi medis yang mungkin dapat Anda obati atau atasi dapat meningkatkan risiko osteoporosis, seperti penyakit endokrin dan hormonal lainnya, penyakit gastrointestinal, artritis reumatoid , jenis kanker tertentu, HIV/AIDS, dan anoreksia nervosa.
12. Obat-obatan. Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang dapat membuat Anda lebih mungkin mengalami keropos tulang dan osteoporosis. Seperti Glukokortikoid dan hormon adrenokortikotropik, untuk asma dan artritis rheumatoid; Obat antiepilepsi; Obat kanker; Thiazolidinediones, yang mengobati diabetes tipe II, dan lain sebagainya.
13. Gaya hidup. Orang yang jarang gerak, peminum berat, dan perokok cenderung akan mengalami osteoporosis di usia senja.

Faktor Risiko

1. Kebiasaan makan: Anda lebih mungkin terkena osteoporosis jika tubuh Anda tidak memiliki cukup kalsium dan vitamin D. Meskipun gangguan makan seperti bulimia atau anoreksia merupakan faktor risiko, gangguan tersebut dapat diobati.
2. Gaya hidup: Orang yang menjalani gaya hidup menetap (tidak aktif) memiliki risiko osteoporosis yang lebih tinggi.
3. Penggunaan tembakau: Merokok meningkatkan risiko patah tulang.
4. Penggunaan alkohol: Minum dua gelas sehari (atau lebih) meningkatkan risiko osteoporosis.

Pencegahan

Pola makan dan gaya hidup adalah dua faktor risiko penting yang dapat dikendalikan untuk mencegah osteoporosis. Mengganti estrogen yang hilang dengan terapi hormon juga memberikan pertahanan yang kuat terhadap osteoporosis pada wanita pascamenopause.

1. Makanan: Untuk mempertahankan tulang yang kuat dan sehat, seseorang memerlukan diet kaya kalsium sepanjang hidupnya. Selain produk susu, sumber kalsium baik lainnya adalah salmon dengan tulang, sarden, kangkung, brokoli, jus dan roti yang diperkaya kalsium, buah ara kering, dan suplemen kalsium. Yang terbaik adalah mencoba untuk mendapatkan kalsium dari makanan dan minuman.
2. Gaya hidup: Mempertahankan gaya hidup sehat dapat mengurangi tingkat pengeroposan tulang. Mulailah program olahraga teratur. Latihan yang membuat otot Anda bekerja melawan gravitasi (seperti jalan kaki, joging, aerobik, dan angkat beban) paling baik untuk memperkuat tulang.
3. Jangan minum terlalu banyak alkohol.
4. Jangan mengonsumsi kafein dalam jumlah berlebihan.
5. Jangan gunakan tembakau sama sekali.
6. Tetap aktif secara fisik dengan berpartisipasi dalam latihan menahan beban seperti berjalan.
7. Minum obat, jika diresepkan. Ini dapat membantu mencegah patah tulang pada orang yang menderita osteoporosis.

Berita Lainnya
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Info Penyakit Lainnya
AIDS
Diabetes
Gagal Ginjal Akut
Cacar Monyet
Batu Ginjal
More
Advertisement