Ada banyak penyebab yang meningkatkan peluang seseorang terkena osteoporosis, dengan dua yang paling signifikan adalah jenis kelamin dan usia.
1. Usia: Wanita di atas usia 50 tahun atau wanita pascamenopause memiliki risiko terbesar terkena osteoporosis.
2. Etnis: Wanita Kaukasia dan Asia lebih mungkin terkena osteoporosis.
3. Struktur tulang dan berat badan: Orang bertubuh mungil dan kurus memiliki risiko lebih besar terkena osteoporosis karena mereka memiliki tulang yang lebih sedikit untuk digerogoti daripada orang dengan berat badan lebih dan kerangka yang lebih besar.
4. Keturunan: Riwayat keluarga juga berperan dalam risiko osteoporosis.
5. Kelenjar tiroid, paratiroid, atau adrenal yang terlalu aktif.
6. Riwayat operasi bariatrik (penurunan berat badan) atau transplantasi organ.
7. Perawatan hormon untuk kanker payudara atau prostat atau riwayat terlambat haid.
8. Penyakit celiac, atau penyakit radang usus.
9. Penyakit darah seperti multiple myeloma.
10. Kurang vitamin D sejak kecil. Mulai dari masa kanak-kanak hingga usia tua, diet rendah kalsium dan vitamin D dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang.
11. Kondisi medis lainnya. Beberapa kondisi medis yang mungkin dapat Anda obati atau atasi dapat meningkatkan risiko osteoporosis, seperti penyakit endokrin dan hormonal lainnya, penyakit gastrointestinal, artritis reumatoid , jenis kanker tertentu, HIV/AIDS, dan anoreksia nervosa.
12. Obat-obatan. Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang dapat membuat Anda lebih mungkin mengalami keropos tulang dan osteoporosis. Seperti Glukokortikoid dan hormon adrenokortikotropik, untuk asma dan artritis rheumatoid; Obat antiepilepsi; Obat kanker; Thiazolidinediones, yang mengobati diabetes tipe II, dan lain sebagainya.
13. Gaya hidup. Orang yang jarang gerak, peminum berat, dan perokok cenderung akan mengalami osteoporosis di usia senja.