1. Sifilis primer
Pada tahap ini akan muncul luka pada tempat bakteri Treponema Pallidum masuk. Terjadi sekira 10 hingga 90 hari, setelah bakteri masuk ke dalam tubuh. Meskipun luka, tapi tidak ada rasa nyeri sama sekali. Tes serologi sifilis diperlukan untuk mengetahui hasil non-reaktif pada sifilis primer secara dini.
2. Sifilis sekunder
Tahap ini terjadi beberapa minggu setelah luka menghilang dengan ruam, yang terdapat di bagian tubuh, khususnya di telapak tangan dan kaki. Lesi bisa menetap sampai beberapa bulan. Beberapa gejala lain pun muncul, seperti flu, lelah, sakit kepala, nyeri persendian dan demam. Beberapa tanda yang bisa dikenali yaitu bercak kemerahan (Rash), limfadenopati, gejala konstitusi, mucous patch, kondiloma lata, alopesia dan gejala neurosifilis.
3. Sifilis laten
Sifilis laten terjadi tanpa gejala, tapi dalam 12 bulan pertama infeksi masih bisa menular. Jika tidak ditangani, sifilis laten akan berubah menjadi sifilis tersier. Pada sifilis laten, tidak terdapat lesi. Untuk mengetahuinya, diperlukan tes serologi reaktif. Sebanyak 60-85 persen kasus tetap asumtomatik (tidak menyadari adanya penyakit) selama bertahun-tahun tanpa terapi.
4. Sifilis tersier
Sifilis tersier merupakan sifilis yang paling berbahaya. Jika infeksi tidak diobati, maka akan merusak organ-organ tubuh yang menyebar ke kebutaan, jantung, otak, saraf, pembuluh darah, tulang, kelumpuhan, dimensia, tuli, impotensi, hati bahkan hingga menuju kematian.