Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bronkopneumonia

, Selasa, 14 November 2023 |22:07 WIB
Bronkopneumonia
Bronkopneumo
A
A
A
Umum

Mengenal bronkopneumonia yang merupakan jenis pneumonia yang terjadi pada bronkus dan alveolus yaitu peradangan atau infeksi akibat virus bakteri atau jamur. Bronkus adalah saluran udara yang memastikan udara masuk dengan baik dari trakea ke alveolus.

Sementara itu, alveolus adalah kantong udara kecil yang berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Meski sama-sama menyerang paru-paru, khususnya saluran udara atau bronkus, bronkopneumonia berbeda dengan bronkitis (peradangan pada bronkus).

Merangkum dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bronkopneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada bronkus dan alveolus, sedangkan pada bronkitis, infeksi terjadi hanya pada bronkus. Seseorang yang mengalami jenis pneumonia ini dapat merasa sulit bernapas lega atau sesak napas karena paru-paru mereka tidak mendapatkan suplai udara yang cukup.

Bronkopneumonia adalah jenis pneumonia yang paling umum terjadi pada anak-anak. Penyakit ini bahkan menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak akibat infeksi pada anak-anak berusia di bawah lima tahun.

Gejala

Gejala bronkopneumonia pada orang dewasa mirip dengan gejala pneumonia secara umum dan bisa bertambah parah dalam beberapa hari, diantaranya:

1. Demam

2. Batuk berdahak

3. Sesak napas

4. Nyeri dada

5. Mudah berkeringat

6. Mengigil

7. Sakit kepala

8. Nyeri otot

9. Kelelahan

10. Linglung, terutama pada lansia.

Gejala-gejala tersebut akan lebih parah pada orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah atau menderita kondisi medis lain. Sementara pada bayi dan anak-anak, gejalanya dapat berbeda-beda, antara lain :

1. Rewel

2. Demam

3. Hidung tersumbat

4. Sulit tidur

5. Tidak nafsu makan atau minum.

6. Nadi teraba cepat.

7. Bibir membiru

8. Dada tampak cekung ke dalam saat bernapas.

9. Napas berbunyi (mengi).

Penyebab

Bronkopneumonia umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, antara lain :

1. Streptococcus pneumoniae

2. Staphylococcus aureus

3. Pseudomonas aeruginosa

4. Haemophilus influenzae

5. Klebsiella pneumoniae

6. Escherichia coli

7. Proteus species

Selain infeksi bakteri, bronkopneumonia juga dapat terjadi akibat infeksi virus, seperti virus Covid-19, atau infeksi jamur, seperti Aspergillus fumigatus.

Faktor Risiko

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya bronkopneumonia, diantaranya:

1. Usia

Orang berusia 65 tahun ke atas dan anak-anak usia 2 tahun ke bawah berisiko lebih tinggi terserang bronkopneumonia dan komplikasinya.

2. Lingkungan

Bronkopneumonia lebih berisiko dialami oleh seseorang yang bekerja atau sering mengunjungi rumah sakit atau panti jompo.

3. Gaya hidup

Gaya hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, bisa meningkatkan risiko bronkopneumonia.

4. Kondisi medis

Bronkopneumonia dapat dipicu oleh kondisi medis tertentu, seperti :

1. Penyakit paru kronis, seperti asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).

2. HIV/AIDS

3. Daya tahan tubuh lemah, misalnya akibat kemoterapi atau penggunaan obat imunosupresan.

4. Penyakit kronis, seperti penyakit jantung atau diabetes.

5. Penyakit autoimun, contohnya rheumatoid arthritis atau lupus.

6. Kanker

7. Kesulitan menelan

8. Batuk kronis

9. Kondisi yang mengharuskan penggunaan ventilator.

Pencegahan

 

Berita Lainnya
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Info Penyakit Lainnya
AIDS
Diabetes
Gagal Ginjal Akut
Cacar Monyet
Batu Ginjal
More
Advertisement