Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Serangan jantung

, Kamis, 10 Agustus 2023 |16:31 WIB
Serangan jantung
Serangan Jantung
A
A
A
Umum

SERANGAN jantung terjadi ketika sesuatu menghalangi aliran darah ke jantung sehingga tidak bisa mendapatkan oksigen yang dibutuhkannya. Serangan jantung juga disebut infark miokard (MI).

'Myo' berarti otot, 'kardial' mengacu pada jantung, dan 'infark' berarti kematian jaringan karena kurangnya suplai darah. Kematian jaringan ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otot jantung.

Gejala

Gejala serangan jantung meliputi:

  • Ketidaknyamanan, tekanan, berat, sesak, merasa diremas, atau nyeri di dada atau lengan atau di bawah tulang dada
  • Ketidaknyamanan yang masuk ke punggung rahang, tenggorokan, atau lengan
  • Kepenuhan, gangguan pencernaan, atau perasaan tersedak (mungkin terasa seperti mulas)
  • Berkeringat, sakit perut, muntah, atau pusing
  • Kelemahan parah, kecemasan, kelelahan, atau sesak napas
  • Detak jantung cepat atau tidak merata

Penyebab

Otot jantung membutuhkan pasokan konstan darah kaya oksigen. Arteri koroner memberi jantung suplai darah penting.

Jika Anda memiliki penyakit arteri koroner, arteri tersebut menjadi sempit, dan darah tidak dapat mengalir sebagaimana mestinya. Ketika suplai darah Anda tersumbat, Anda mengalami serangan jantung.

Lemak, kalsium, protein, dan sel-sel inflamasi menumpuk di arteri Anda untuk membentuk plak. Endapan plak ini keras di luar dan lembut dan lembek di dalam. Ketika plak keras, kulit terluarnya retak atau pecah.

Trombosit (benda berbentuk cakram dalam darah yang membantunya menggumpal) ke daerah tersebut, dan gumpalan darah terbentuk di sekitar plak. Jika gumpalan darah menghalangi arteri, otot jantung menjadi kekurangan oksigen. Sel-sel otot segera mati, menyebabkan kerusakan permanen.

Otot jantung akan mulai sembuh segera setelah serangan jantung sekitar delapan minggu. Sama seperti luka kulit, bekas luka terbentuk di area yang rusak. Tetapi jaringan parut baru tidak bergerak sebagaimana mestinya. Jadi jantung Anda tidak bisa memompa banyak setelah serangan jantung.

Faktor Risiko

Diabetes

Diabetes dapat menyebabkan penebalan pada dinding pembuluh darah sehingga dapat menghambat aliran darah. Oleh karena itu penderita diabetes berisiko lebih tinggi mengidap penyakit jantung.

Tekanan darah tinggi (Hipertensi)

Hipertensi mampu melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL masuk saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak

Obesitas (Kegemukan)

Obesitas dapat meningkatkan tekanan darah dan ketidaknormalan lemak yang berisiko menyebabkan penyakit jantung. Pola hidup tidak sehat, pola hidup tidak sehat menjadi risiko penyakit jantung. Seperti kurang olah raga, merokok, dan banyak mengkonsumsi makanan berlemak.

Stres

Ketika seseorang stres, tubuh mereka mengeluarkan hormon kortisol yang berakibat pada kakunya pembuluh darah. Hormon norepinephrine yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah. Sehingga sebaiknya hindari stres di rumah maupun di kantor.

Pencegahan

1. Berhenti merokok

Merokok secara berlebihan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Bicaralah dengan dokter tentang cara berhenti merokok. Anda juga akan membantu teman dan keluarga Anda, karena asap rokok juga dapat menyebabkan penyakit jantung.

2. Jaga berat badan yang sehat

Jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, Anda tidak perlu kurus untuk mengurangi risiko serangan jantung atau stroke, tetapi dokter merekomendasikan untuk penurunan berat badan.

3. Olahraga

Aktivitas fisik moderat menurunkan kemungkinan serangan jantung. Ini juga dapat 'mengurangi tekanan darah dan LDL atau kolesterol 'jahat', meningkatkan HDL atau kolesterol 'baik', dan membantu Anda tetap pada berat badan yang sehat.

4. Makan sayur dan buah

Isi piring Anda dengan berbagai jenis buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan daging tanpa lemak, seperti unggas tanpa kulit. Juga asupan biji-bijian, seperti oatmeal, quinoa, dan beras merah, dan fish, terutama yang mengandung asam lemak omega-3, seperti salmon, trout, dan herring. Alpukat, minyak zaitun, dan biji rami juga memiliki omega-3, seperti halnya beberapa kacang-kacangan dan biji-bijian. Produk susu bebas lemak atau rendah lemak seperti susu, yogurt, dan keju juga merupakan pilihan yang lebih baik untuk kesehatan jantung.

5. Kurangi makanan yang tidak sehat

Hindari makanan olahan atau siap saji yang sering tinggi garam dan tambahan gula. Makanan siap saji juga diisi dengan pengawet. Hindari daging sapi berlemak, mentega, gorengan, dan minyak sawit. Semuanya tinggi lemak jenuh.

Hindari juga minuman manis seperti soda dan fruit punch, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan. Begitu juga makanan panggang kemasan seperti kue, kue, dan pai. Mereka tinggi lemak trans dan dapat meningkatkan kadar kolesterol Anda.

Berita Lainnya
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Info Penyakit Lainnya
AIDS
Diabetes
Gagal Ginjal Akut
Cacar Monyet
Batu Ginjal
More
Advertisement