JAKARTA - Viral di media sosial insiden seorang nenek ditolak melakukan transaksi menggunakan uang tunai di sebuah gerai roti yang ada di sebuah stasiun kereta api. Tempat itu hanya menerima pembayaran non-tunai menggunakan aplikasi (QRIS), sehingga nenek tersebut tidak bisa membeli roti meski memiliki uang.
Penolakan tersebut kemudian ditanggapi keras oleh seorang pria di lokasi yang sama yang juga ingin membeli roti. Ia menyayangkan mengapa kasir tidak mengizinkan nenek tersebut melakukan pembayaran dengan uang tunai, padahal nenek tersebut memang terkendala dengan pembayaran non-tunai.
Insiden ini pun viral di media sosial hingga pihak manajemen toko roti tersebut memberikan klarifikasi. Mereka mengklaim penggunaan aplikasi dan transaksi non-tunai yang dibuat bertujuan untuk memberikan kemudahan dan berbagai potongan harga bagi setiap pelanggan.
Pihaknya pun mengaku sudah melakukan evaluasi internal agar ke depannya dapat memberikan pelayanan yang lebih baik.
“Kami mohon maaf atas kejadian yang beredar dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Penggunaan aplikasi dan transaksi non-tunai di outlet kami bertujuan untuk memberikan kemudahan serta memberikan berbagai promo dan potongan harga bagi pelanggan setia kami,” tulis klarifikasi tersebut.
Warganet pun ramai-ramai menanggapi klarifikasi tersebut dengan memberikan bukti acuan bahwa dilarang menolak pembayaran tunai menggunakan rupiah, di mana larangan itu langsung diberikan oleh Bank Indonesia.
Ada pula yang merasa insiden ini dilebih-lebihkan, padahal banyak sektor lain seperti parkir di mal yang kini juga tidak menerima pembayaran tunai.
“Ya haruslah tetap bisa untuk pembayaran tunai. Mungkin saja ada yang tidak punya HP atau lupa membawa HP,” tulis akun X @FairuzitaP65456.
“Alasan non-tunai karena takut karyawan fraud, malas setor uang ke bank, malas menyediakan kembalian, itu alasan personal. Itu bagian dari risiko usaha dan kalian cari sendiri bagaimana cara mengatasinya,” tulis akun @cupang_fish.
“Tapi tidak pernah ada yang protes sama KAI, TJ, LRT, MRT, dan parkir di mal,” tulis akun @puang_maharaja.
Kalau mau, aku bisa bantu versi headline alternatif, angle pro–kontra kebijakan non-tunai, atau ringkasan cepat untuk media sosial.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)