"Vape tidak membakar tembakau, sehingga menghasilkan lebih sedikit zat toksik dibandingkan rokok,” imbuhnya.
Perbedaan utama ini sangat krusial. Sebab, sistem pemanasan pada vape tidak memproduksi zat-zat berbahaya seperti yang dihasilkan dari proses pembakaran tembakau di rokok. Perbedaan tersebut menjadikan vape sebagai alternatif yang berisiko lebih rendah bagi perokok yang ingin beralih dari kebiasaan merokok.
Pemerhati Kesehatan Masyarakat, dr. Tri Budhi Baskara, menegaskan bahwa produk tembakau alternatif, secara ilmiah, terbukti memiliki risiko lebih rendah dibanding rokok karena tidak menghasilkan TAR dan karbon monoksida. “Produk tembakau alternatif lebih rendah risiko dibanding rokok, tapi bukan tanpa risiko,” ujarnya.
Sebagai solusi, dr. Tri menyarankan bagi perokok yang ingin beralih untuk memahami tujuan produk tembakau alternatif sebagai langkah pengurangan bahaya. Ia juga menyarankan untuk menggunakan produk resmi dan legal serta memperhatikan cara penggunaan yang aman.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)