Kalung itu ditambahkan 2 butir mutiara pada setiap ulang tahunnya. Tradisi ini bermula dari Ratu Victoria, yang memberikan sebutir mutiara tiap ulang tahun anak serta cucu perempuannya. Sehingga pada usia 18 tahun, mereka sudah memiliki cukup mutiara untuk diuntai menjadi kalung.
Mengenakan kalung mutiara pada masa berkabung juga dilakukan oleh Ratu Victoria saat kematian suaminya Pangeran Albert di tahun 1861. Sejak itu, Ratu Victoria mengenakan pakaian serba hitam yang dipadu dengan perhiasan tanpa warna sepanjang hidupnya. Maka pilihan perhiasan yang digunakan adalah mutiara yang dianggap lebih pantas dibanding safir, rubi, atau batu permata lainnya. Tradisi ini kemudian diturunkan oleh generasi keluarga kerajaan.
Claudia Bradby, seorang yang pengrajin perhiasan mengatakan mutiara merupakan perhiasan yang tidak berlebihan dari segi penampilannya yang halus. Selain itu mutiara merupakan perhiasan yang cukup kuat sehingga dapat dikaitkan dengan Sang Ratu yang juga terlihat tangguh.
Sebelumnya, Duchess of Kent, istri dari sepupu Ratu Elizabeth meninggal pada usia 92 tahun di Istana Kensington pada 4 September. Pemakaman ini juga dihadiri oleh Raja Charles, tanpa didampingi Ratu Camilla yang masih melalui proses pemulihan pasca sakit.
Mendiang Duchess of Kent diketahui beragama Katolik Roma, sehingga pemakamannya menjadi yang pertama diadakan secara Katolik sebagai anggota keluarga kerajaan Inggris dalam sejarah modern. Upacara ini juga menjadi misa requiem kerajaan pertama yang digelar di Katedral Westminster sejak selesai dibangun pada tahun 1903.
(Rani Hardjanti)