JAKARTA – Infertilitas bukan hanya dialami oleh wanita, tetapi juga pria. Salah satu penyebab infertilitas pada pria adalah azoospermia, yaitu kondisi ketika tidak ada sperma yang dihasilkan saat ejakulasi. Padahal, sperma memegang peran penting dalam proses pembuahan sel telur yang menjadi awal terjadinya kehamilan.
Meski terdengar serius, azoospermia tidak selalu berarti mustahil untuk memiliki keturunan. Dengan bantuan teknologi reproduksi modern, peluang kehamilan tetap terbuka.
Jenis Azoospermia
Azoospermia terbagi menjadi dua kategori utama:
1. Azoospermia Obstruktif
Terjadi akibat penyumbatan pada saluran reproduksi, misalnya karena infeksi, operasi, atau kelainan bawaan.
2. Azoospermia Non-Obstruktif
Disebabkan gangguan produksi sperma di testis, misalnya karena kelainan genetik, ketidakseimbangan hormon, atau masalah kesehatan tertentu.
Faktor Penyebab Azoospermia
Beberapa penyebab umum azoospermia, antara lain
1. Kelainan genetik, seperti sindrom Klinefelter
2. Hormon tidak seimbang (misalnya testosteron rendah)
3. Infeksi saluran reproduksi, seperti epididimitis dan uretritis
4. Riwayat operasi pada organ reproduksi
5. Kelainan bawaan pada sistem reproduksi
6 Kemajuan Teknologi untuk Mengatasi Azoospermia
Azoospermia diperkirakan menyumbang sekitar 10% kasus infertilitas pria. Metode konvensional seringkali kesulitan menemukan sperma yang layak dalam sampel. Namun, kini hadir terobosan berbasis kecerdasan buatan (AI).
Dengan teknologi pencitraan canggih, algoritma AI dapat menganalisis jutaan gambar sampel dan mendeteksi sel sperma yang sangat langka, yang sering terlewat oleh embriolog manusia. Setelah ditemukan, sperma tersebut diarahkan melalui chip mikrofluida ke saluran khusus tanpa menggunakan prosedur invasif atau bahan kimia berisiko.
Salah satu pengembang teknologi ini adalah Universitas Columbia, Amerika Serikat, yang mampu memindai hingga 8 juta gambar per jam untuk menemukan sperma yang layak dipakai dalam proses pembuahan.
Pendekatan inovatif ini memberikan harapan baru bagi pria dengan azoospermia, membuka jalan bagi metode reproduksi yang lebih aman, cepat, dan efektif.
(Rani Hardjanti)