JAKARTA – Pernah terjebak asyik menggulir media sosial hingga larut malam, hanya untuk membaca deretan berita buruk? Kebiasaan itu dikenal dengan istilah doomscrolling. Melansir dari Cleveland Clinic, fenomena ini pertama kali populer pada awal pandemi 2020, ketika masyarakat global terisolasi dan terpaku pada layar ponsel mencari kabar terbaru. Sayangnya, perilaku ini terbukti berbahaya bagi kesehatan mental.
Doomscrolling adalah kebiasaan menghabiskan waktu panjang membaca berita negatif secara terus-menerus. Menurut psikolog Susan Albers, PsyD, perilaku ini sering muncul dari rasa cemas atau depresi. Alih-alih memberi informasi, doomscrolling justru mengonfirmasi perasaan negatif yang sudah ada, membuat kita semakin terjebak dalam lingkaran stres.
Kebiasaan ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan mental dan fisik, antara lain:
Cleveland Clinic menyarankan beberapa langkah untuk memutus kebiasaan ini:
Doomscrolling tampak sepele, tetapi efeknya bisa besar bagi kesehatan mental. Melansir dari Cleveland Clinic, langkah kecil seperti membatasi waktu penggunaan ponsel, lebih sadar dengan emosi, hingga melibatkan diri dalam aktivitas nyata dapat membantu keluar dari jeratan scroll berita negatif tanpa henti. Intinya, semakin cepat kebiasaan ini dikenali dan diatasi, semakin sehat pula pikiran dan tubuh kita.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)