Kulit bayi yang tipis dan lembut sangat rentan mengalami iritasi akibat gesekan berulang ini. Hasilnya bisa berupa kemerahan, ruam, atau bahkan bercak-bercak yang tampak seperti alergi.
Melalui caption-nya, expertcare.id menekankan bahwa informasi ini bukan untuk menyalahkan para ayah yang berjenggot, melainkan sebagai bentuk edukasi agar para orang tua lebih memperhatikan kebersihan dan perawatan jenggot, demi kenyamanan dan kesehatan si kecil.
“Bukan berarti menyalahkan, tapi semoga setelah ini bisa usahakan lebih baik lagi untuk jaga si Kecil,” tulis akun tersebut.
Untuk menghindari risiko ruam pada bayi, ada beberapa tips perawatan jenggot yang bisa dilakukan para ayah:
- Cuci dan rapikan jenggot secara teratur. Membersihkan jenggot setiap hari dapat mengurangi penumpukan kuman, debu, dan kotoran.
- Cukur mengikuti arah tumbuh rambut. Gunakan gerakan ringan untuk mencegah iritasi pada kulit wajah sendiri dan menghindari ujung rambut yang terlalu tajam atau kasar.
- Gunakan minyak atau balm khusus jenggot. Produk-produk ini membantu menjaga kelembapan dan kelembutan jenggot sehingga lebih ramah saat bersentuhan dengan kulit bayi.
- Eksfoliasi rutin. Lakukan eksfoliasi 1–2 kali seminggu untuk mengangkat sel kulit mati yang bisa terjebak di bawah rambut jenggot dan menjadi tempat berkembangnya bakteri.
(Kemas Irawan Nurrachman)