Supraventricular tachycardia (SVT) adalah jenis aritmia yang sering terjadi, biasanya sudah ada sejak lahir namun gejalanya baru muncul saat remaja atau dewasa muda.
“SVT ditandai dengan detak jantung yang sangat cepat, lebih dari 150 denyut per menit (BPM), yang bisa membuat penderita merasakan jantung berdebar kencang. Meskipun jantung berdebar saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik adalah hal yang normal, detak jantung yang cepat secara tiba-tiba saat sedang beristirahat atau duduk tenang harus diwaspadai. Jika ini terjadi, segera konsultasikan dengan dokter, karena bisa menjadi tanda adanya gangguan jantung yang serius,” terang dr. Dony.
SVT dapat dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya adalah proses degeneratif akibat penuaan yang menyebabkan perubahan pada struktur jantung.
Struktur jantung bisa dianalogikan seperti sistem kelistrikan, yang terdiri dari satu generator dan satu jalur kabel. Dalam kondisi normal, sistem ini bekerja secara terkoordinasi. Namun, jika terdapat dua generator atau dua kabel penghantar sinyal, sistem akan mengalami gangguan. Kondisi inilah yang dapat memicu gangguan irama jantung, termasuk kelainan bawaan sejak lahir.
SVT biasanya ditandai dengan jantung yang berdebar kencang secara tiba-tiba. Beberapa pasien hanya merasakan ketidaknyamanan di dada, tanpa menyadari bahwa detak jantung mereka meningkat drastis, bahkan saat tubuh sedang beristirahat. Misalnya, denyut nadi yang awalnya 60 BPM bisa melonjak menjadi 82 BPM, lalu tiba-tiba mencapai 150 BPM, sebelum akhirnya berhenti secara mendadak.
Gangguan irama ini sering kali berlangsung singkat, antara 2 hingga 3 jam, dan menghilang secara spontan. Selama episode berlangsung, pasien mungkin juga mengalami sensasi ingin muntah atau batuk. Namun, karena gejalanya sering sudah hilang saat pasien tiba di rumah sakit, pemeriksaan medis tidak selalu mendeteksi adanya kelainan, sehingga hasilnya tampak normal.
Oleh karena itu, saat Anda mengalami jantung berdebar, segera ukur dan catat detaknya menggunakan smartwatch atau alat pemantau lainnya. Deteksi mandiri ini dapat menjadi data penting yang mendukung dokter dalam menentukan diagnosis secara tepat.
Dalam kasus SVT, dokter biasanya memerlukan pemantauan aktivitas jantung jangka panjang (cardiac monitoring). Untuk menegakkan diagnosis, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat rekam jantung yang disebut elektrokardiogram (EKG).