Pemerintah resmi menetapkan hari libur dan cuti bersama tahun 2025 melalui Surat Keputusan Bersama 3 Menteri.
Melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, pemerintah telah menyepakati dan menetapkan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2025. Keputusan itu tertuang dalam Surat Keputusan Bersama Nomor 1017 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024 dan Nomor 2 Tahun 2024.
Untuk 2025 Pemerintah memutuskan 27 hari libur nasional dan cuti bersama yakni libur nasional 17 hari, cuti bersama 10 hari. Penetapan ini tidak berbeda dari hari libur dan cuti bersama tahun 2024 yaitu tetap 27 hari libur.
Melihat banyaknya libur di 2025, tentu Kamu sudah mempersiapkan tujuan untuk berlibur kan? Selain mengunjungi tempat wisata, ada juga loh beberapa event menarik yang bisa diikuti di 2025.
Event sport tourism awal tahun 2025 yang akan digelar yaitu Emba Run Malang 10K. Acara ini diselenggarakan pada 26 Januari 2025 di kota Malang. Event lari bertaraf nasional ini sebagai upaya pemerintah daerah kota Malang untuk membangun reputasi Malang sebagai sport tourism unggulan.
Mengusung tema The Art of Running, acara ini sekaligus mempromosikan pesona keindahan alam Kota Malang yang dibalut keunikan budaya serta kuliner khas daerah yang menggugah selera. Recommended banget buat kamu yang rajin ikut event lari sambil cari suasana baru.
Event lari bertaraf internasional yakni Trail of The Kings 2025 yang diselenggarakan pada 3 hingga 5 Mei 2025 di Warerfront City, Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Event ini merupakan pertandingan lari lintas alam yang berlatar belakang lanskap keindahan Danau Toba.
Rute yang ditawarkan pun memacu adrenalin. Para peserta akan berjuang melewati rintangan alam seperti perbukitan dan hutan, namun semuanya akan terbayar oleh pemandangan Danau Toba yang menakjubkan.
Trail of The Kings atau Jejak Para Raja ini memiliki makna yang sangat mendalam. Bagi masyarakat Batak, Danau Toba adalah warisan budaya yang tidak ternilai.
Di masa lalu, orang-orang yang dianggap luar biasa itu dikenal sebagai raja. Kemudian membentuk suatu komunitas dengan membuka jalan melalui hutan yang lebat dan medan yang sangat terjal. Oleh karena itu, perlombaan lari ini dinamakan Trail of the Kings dengan tujuan sebagai bentuk penghormatan kepada masyarakat Batak.