JAKARTA - Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyebut sektor event sebagai salah satu penggerak utama perekonomian nasional, mengingat perannya dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan UMKM, menghidupkan ekonomi daerah, sekaligus memperkuat citra dan daya saing Wonderful Indonesia di panggung dunia.
“Sepanjang tahun 2025, event yang mendapat dukungan Kementerian Pariwisata telah menghadirkan 10,8 juta pengunjung, melibatkan 95.000 pekerja event, 14.800 UMKM, dan menghasilkan perputaran ekonomi sebesar Rp11,82 triliun. Angka ini hanya mencakup event yang kami dukung langsung. Bayangkan jika seluruh event di tanah air dihitung potensinya sangat luar biasa," paparnya.
Data dari International Congress and Conventions Association (ICCA) menunjukkan bahwa Indonesia saat ini menempati peringkat ke-37 dunia, peringkat ke-10 di Asia Pasifik, dan posisi ke-4 di ASEAN dalam sektor Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE). Meski cukup menjanjikan, posisi ini sekaligus menjadi pengingat akan besarnya ruang perbaikan yang masih tersedia.
Sebagai upaya memperkuat peran industri MICE sebagai motor penggerak ekonomi nasional, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) akan menggelar dua agenda besar berskala internasional pada Oktober ini: Southeast Asia Business Events Forum (SEABEF) 2025 dan Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2025.
SEABEF 2025 akan menjadi forum regional pertama di Asia Tenggara yang secara khusus membahas berbagai tantangan, peluang, dan strategi pengembangan industri business events di kawasan. Mengusung tema “Strengthening Southeast Asia Event Industry through Sustainability Practice, Strategic Investment, and Collaborative Efforts,” forum ini dijadwalkan berlangsung pada 10–11 Oktober 2025 di Nusantara International Convention Exhibition (NICE), PIK 2, Banten.